Pertarungan Tinju yang Membuat Persahabatan Terancam

Natan dan Markus adalah dua pria yang sangat akrab, bahkan Natan menganggap Markus seperti abangnya. Suatu hari, mereka sedang berkumpul di bar dengan teman-teman mereka sambil menikmati minuman dan cemilan. Tiba-tiba, salah satu pria di sana menyarankan untuk melihat pertarungan tinju antara Natan dan Markus yang seperti kakak beradik. Natan dan Markus tidak keberatan dengan tantangan tersebut dan yakin mereka akan bertanding dengan sportif. Mereka pergi ke lapangan berpasir untuk bertinju, dengan teman-teman mereka yang lain ikut menyaksikan pertandingan tersebut. Markus dan Natan membuka baju mereka, lebih nyaman bertinju dengan telanjang dada. Pertandingan dimulai dengan semangat yang tinggi. Mereka saling meninju tanpa ada emosi yang terlibat. Namun, mereka tidak menyadari bahwa di tengah kerumunan yang menonton, ada seorang setan yang punya rencana jahat. Setan itu menyamar menjadi salah satu dari grup tersebut dan dia juga yang memberikan tantangan tinju. Awalnya, pertandingan tinju Markus vs Natan berjalan dengan sportif. Namun, ketika Markus berhasil memojokkan Natan dan menahannya di lantai, iblis itu mempengaruhi Natan dengan menanamkan rasa panik ke dalam hatinya. Natan yang panik karena takut kalah, langsung menggenggam pasir di lantai dan melemparkannya ke wajah Markus. Tapi seketika itu, Natan menyadari bahwa itu adalah kesalahan. Markus sedang kesakitan, sementara iblis itu senang dengan kekacauan yang terjadi. Iblis tersebut menanamkan amarah ke dalam diri Markus, dan Markus tiba-tiba membentak Natan, "Tidak bisakah kau bermain tanpa kecurangan, dasar pengecut?" Natan menangis, tapi Markus belum terlihat mereda kemarahannya. Natan pun mendekati Markus untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, tapi Markus langsung memalingkan muka dan meninggalkan Natan sendirian di lapangan. Natan yang sedih duduk di pojok lapangan sambil merenungi kejadian itu. Teman-teman yang lain berusaha menenangkannya, tapi dia sepertinya ingin sendiri, jadi mereka meninggalkan Natan sendirian. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi yang baik dan mengatasi emosi negatif dalam persahabatan. Pertarungan tinju yang seharusnya menjadi momen kebersamaan dan kegembiraan, malah membuat persahabatan Natan dan Markus terancam.