Biografi WR Supratman: Menelusuri Jejak Sang Pencipta Lagu Kebangsaan

Pada awal abad ke-20, Indonesia melahirkan seorang pahlawan yang tak hanya berjuang melalui perang, tetapi juga melalui seni dan musik. Dia adalah Wage Rudolf Supratman, atau lebih dikenal sebagai WR Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya". Melalui tulisan ini, kita akan menelusuri jejak hidup dan perjuangan WR Supratman.

Kehidupan Awal WR Supratman

WR Supratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Jawa Timur. Dia adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ayahnya, Sentot Prawirodirjo, adalah seorang pegawai negeri, sementara ibunya, Siti Saodah, adalah seorang ibu rumah tangga. Supratman menunjukkan minatnya dalam musik sejak usia dini, dan dia belajar bermain biola secara otodidak.

Pendidikan dan Karir Awal

Supratman menerima pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar Eropa (HIS) di Surabaya. Setelah lulus, dia bekerja sebagai guru dan wartawan. Dia juga aktif dalam organisasi pemuda dan menjadi anggota Jong Java dan Jong Ambon. Selama ini, dia mulai menulis lagu dan puisi, dan karyanya sering dipublikasikan di berbagai media.

Penciptaan Lagu Kebangsaan

Pada tahun 1928, Supratman dipilih untuk menciptakan lagu kebangsaan untuk Kongres Pemuda II. Dia menciptakan "Indonesia Raya", yang segera menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia. Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan segera menjadi populer di kalangan rakyat Indonesia.

Perjuangan dan Akhir Hayat

Setelah penciptaan "Indonesia Raya", Supratman terus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Dia menjadi anggota Partai Nasional Indonesia dan terlibat dalam berbagai aktivitas perjuangan. Namun, perjuangan ini mempengaruhi kesehatannya, dan dia meninggal pada usia 41 tahun pada tanggal 17 Agustus 1938.

Melalui perjalanan hidupnya, WR Supratman telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Indonesia. Dia bukan hanya pencipta lagu kebangsaan, tetapi juga seorang pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan negaranya. Karya dan perjuangannya tetap hidup dalam hati rakyat Indonesia, dan dia akan selalu diingat sebagai pahlawan nasional.