Kearifan Lokal sebagai Wujud Keterampilan dan Ketahanan Masyarakat **

Kearifan lokal merupakan warisan budaya yang diwariskan turun temurun dan menjadi pedoman hidup bagi masyarakat. Kearifan lokal tidak hanya mengandung nilai-nilai moral dan spiritual, tetapi juga mencerminkan keterampilan dan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya. Salah satu contoh kearifan lokal yang memuat unsur keterampilan lokal adalah tradisi ladang berpindah yang diterapkan oleh masyarakat Undau Mau di Kalimantan Barat. Tradisi ladang berpindah, yang dikenal juga sebagai *shifting cultivation*, merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan lahan secara bergiliran. Masyarakat Undau Mau membuka lahan baru untuk ditanami, kemudian membiarkan lahan tersebut istirahat selama beberapa tahun agar tanah kembali subur. Setelah itu, mereka berpindah ke lahan baru dan mengulang siklus tersebut. Sistem ini menunjukkan keterampilan masyarakat Undau Mau dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Mereka memahami bahwa tanah membutuhkan waktu untuk pulih dan menjaga kesuburannya. Dengan berpindah, mereka tidak hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi juga mencegah erosi dan kerusakan lingkungan. Tradisi ladang berpindah juga mencerminkan ketahanan masyarakat Undau Mau terhadap perubahan lingkungan. Mereka mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang dinamis dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana. Sistem ini telah terbukti efektif dalam menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut. Kesimpulan:** Tradisi ladang berpindah merupakan contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi wujud keterampilan dan ketahanan masyarakat. Sistem ini tidak hanya menunjukkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, tetapi juga mencerminkan kearifan dan kebijaksanaan mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan. Melalui kearifan lokal, masyarakat Undau Mau mampu menjaga kelestarian alam dan membangun kehidupan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya.