Eksplorasi Makna dan Fungsi Pupuh Durma dalam Sastra Sunda

Pendahuluan

Sastra Sunda kaya akan beragam bentuk puisi tradisional, salah satunya adalah pupuh. Pupuh merupakan bentuk puisi yang terikat oleh aturan guru lagu dan guru wilangan, menciptakan keindahan rima dan irama yang khas. Di antara berbagai jenis pupuh, Pupuh Durma memiliki tempat tersendiri. Dikenal dengan watak yang sendu dan melankolis, Pupuh Durma menjadi media untuk mengungkapkan kesedihan, ratapan, dan duka cita yang mendalam. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi lebih dalam makna, fungsi, dan aturan Pupuh Durma dalam sastra Sunda, serta pentingnya pelestariannya di tengah perkembangan zaman.

Pupuh Durma, dengan segala keunikan dan kedalaman maknanya, merupakan bagian penting dari khazanah sastra Sunda. Watak sendu dan melankolisnya menjadikannya media yang tepat untuk mengungkapkan rasa duka, kesedihan, dan ratapan. Aturan guru lagu dan guru wilangan yang ketat menuntut ketelitian dan kepiawaian dalam penciptaannya. Mempelajari Pupuh Durma bukan hanya tentang memahami aturan dan tekniknya, tetapi juga tentang menyelami kedalaman rasa dan filosofi masyarakat Sunda. Di era modern ini, pelestarian Pupuh Durma menjadi semakin penting. Dengan memahami dan mengapresiasi Pupuh Durma, kita turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian budaya Sunda agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.