Kesenjangan Ekonomi antara Mahasiswa Rantau dan Masyarakat Lokal di Kota Pontianak: Dampak Gaya Hidup Konsumtif"\x0a\x0a2.

Kesenjangan ekonomi antara mahasiswa rantau dan masyarakat lokal di Kota Pontianak telah menjadi isu yangakin mendesak. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kesenjangan ini adalah gaya hidup konsumtif yang dianut oleh sebagian besar mahasiswa rantau. Gaya hidup konsumtif ini tidak hanya memperlebar kesenjangan ekonomi, tetapi juga menimbulkan masalah sosial dan konflik sosial dalam masyarakat.

Mahasiswa rantau sering kali menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi yang tidak penting, seperti makanan cepat saji, minuman, dan hiburan. Hal ini terjadi karena mereka cenderung mengabaikan prioritas mereka sendiri dan lebih memilih untuk mengejar kepuasan instan. Akibatnya, mereka tidak memiliki sisa uang yang cukup untuk berinvestasi dalam pendidikan atau pekerjaan yang dapat membantu mereka mencapai masa depan yang lebih baik.

Selain itu, gaya hidup konsumtif juga menyebabkan mahasiswa rantau menjadi lebih bergantung pada masyarakat lokal untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Mereka sering kali meminjam uang dari teman atau keluarga mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang dari hutang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan masalah hutang yang sulit diatasi dan bahkan dapat merugikan reputasi mereka di mata masyarakat lokal.

Untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antara mahasiswa rantau dan masyarakat lokal di Kota Pontianak, perlu adanya perubahan perilaku gaya hidup konsumtif mahasiswa rantau.ereka perlu belajar untuk mengelola pendapatan mereka dengan bijaksana dan fokus pada prioritas yang benar. Selain itu, pemerintah setempat juga harus memberikan dukungan kepada mahasiswa rantau dengan menyediakan program bant