KPK Dalami Investasi PT Taspen di Reksadana Terkait Dugaan Korupsi Investasi Fiktif **

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah mendalami investasi PT Taspen (Persero) dalam bentuk reksadana. Hal ini terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi bermodus investasi fiktif di PT Taspen (Persero). Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menyatakan bahwa penyidik sedang menelusuri kegiatan investasi PT Taspen di reksadana. Sebagai bagian dari penelusuran tersebut, KPK telah memeriksa Direktur PT Binartha Sekuritas, Adi Indarto Hartono (AIH), pada Kamis (12/9) di Gedung Merah Putih KPK. Meskipun demikian, KPK belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai temuan penyidik dalam pemeriksaan tersebut. Kasus dugaan korupsi ini pertama kali diumumkan oleh KPK pada 8 Maret 2024. KPK menduga adanya modus investasi fiktif di PT Taspen (Persero) dan penempatan dana investasi sebesar Rp1 triliun. Dugaan korupsi ini melibatkan beberapa perusahaan lain dan diperkirakan telah menimbulkan kerugian keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. KPK telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka dalam kasus ini, namun identitas mereka belum diumumkan. Lembaga antirasuah tersebut juga telah memberlakukan cegah ke luar negeri terhadap dua orang, yaitu satu orang penyelenggara negara dan satu pihak swasta. Sebagai bagian dari penyidikan, KPK telah melakukan penggeledahan di tujuh lokasi, termasuk lima lokasi yang digeledah pada Kamis (7/3). Lokasi penggeledahan meliputi dua rumah di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, satu rumah di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, satu rumah di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan satu unit apartemen di Belleza Apartemen, Jakarta Selatan. Wawasan:** Kasus dugaan korupsi ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap investasi perusahaan negara, khususnya dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Investigasi yang dilakukan KPK diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan membawa para pelaku ke pengadilan.