Analisis Aljabar dalam Kasus Pemesanan Makanan di Sebuah Kedai

Dalam kasus pemesanan makanan di sebuah kedai, terdapat dua pelanggan yang memesan makanan dan minuman. Pelanggan pertama memesan 3 porsi nasi goreng, 1 porsi mi goreng, 2 gelas es teh, dan 2 gelas es jeruk. Sementara itu, pelanggan kedua memesan 1 porsi nasi goreng, 2 porsi mi goreng, 1 semangkok bakso, dan 4 gelas es jeruk. Untuk memahami jumlah pesanan dari masing-masing pelanggan, kita dapat menggunakan bentuk aljabar. Bentuk aljabar untuk banyaknya pesanan pelanggan pertama adalah \( 3a+c+2d+2e \), dengan \( a \) sebagai harga seporsi nasi goreng, \( c \) sebagai harga semangkok bakso, \( d \) sebagai harga segelas es teh, dan \( e \) sebagai harga segelas es jeruk. Sedangkan, bentuk aljabar untuk banyaknya pesanan pelanggan kedua adalah \( a+2b+c+4e \), dengan \( b \) sebagai harga seporsi mi goreng. Untuk mengetahui hasil pengurangan dari bentuk aljabar pelanggan pertama dengan pelanggan kedua, kita dapat melakukan pengurangan antara kedua bentuk aljabar tersebut. Hasilnya adalah \( 2a-b-c+2d-2e \). Sementara itu, untuk mengetahui hasil penjumlahan dari bentuk aljabar pelanggan pertama dengan pelanggan kedua, kita dapat melakukan penjumlahan antara kedua bentuk aljabar tersebut. Hasilnya adalah \( 4a+2b+2c+2d+6e \). Dengan demikian, pernyataan yang benar untuk kejadian tersebut adalah hasil pengurangan dari bentuk aljabar pelanggan pertama dengan pelanggan kedua adalah \( 2a-b-c+2d-2e \), dan hasil penjumlahan dari bentuk aljabar pelanggan pertama dengan pelanggan kedua adalah \( 4a+2b+2c+2d+6e \). Dalam kasus ini, analisis aljabar membantu kita dalam memahami jumlah pesanan dari masing-masing pelanggan dan melakukan operasi matematika seperti pengurangan dan penjumlahan. Hal ini dapat membantu pemilik kedai dalam mengelola pesanan dan menghitung total pendapatan.