Penerapan Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya di Era Industri 4.

Pendahuluan Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam era industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang pesat, penerapan Pancasila dalam bidang sosial budaya menjadi semakin penting. Artikel ini akan membahas peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era industri 4.0, serta hubungannya dengan fenomena Phubbing (Phone Snubbing) dan Korean Wave. Pengertian Pancasila dan Era Industri 4.0 Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Era industri 4.0, di sisi lain, adalah era di mana teknologi digital dan internet memainkan peran sentral dalam kehidupan manusia, termasuk dalam bidang sosial budaya. Peluang Penerapan Pancasila di Era Industri 4.0 Dalam era industri 4.0, terdapat peluang besar untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek sosial budaya. Salah satu peluang tersebut adalah melalui pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat persatuan Indonesia. Dengan adanya internet, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama warga negara Indonesia di berbagai daerah, sehingga dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Selain itu, penerapan Pancasila juga dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi untuk meningkatkan keadilan sosial. Dalam era industri 4.0, kesenjangan sosial dapat terjadi akibat akses terbatas terhadap teknologi. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki akses yang adil terhadap teknologi dan manfaatnya. Tantangan Penerapan Pancasila di Era Industri 4.0 Meskipun terdapat peluang besar, penerapan Pancasila di era industri 4.0 juga dihadapkan pada tantangan. Salah satu tantangan tersebut adalah fenomena Phubbing atau Phone Snubbing, yaitu perilaku mengabaikan orang di sekitar karena terlalu fokus pada penggunaan ponsel. Fenomena ini dapat mengancam nilai-nilai persatuan dan keadilan sosial yang dijunjung tinggi dalam Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam penggunaan teknologi. Selain itu, Korean Wave atau popularitas budaya Korea Selatan yang merajalela di era industri 4.0 juga dapat menjadi tantangan dalam penerapan Pancasila. Korean Wave dapat mempengaruhi budaya lokal dan menggeser nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap mempertahankan dan menghargai nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi pengaruh budaya asing. Kesimpulan Penerapan Pancasila dalam bidang sosial budaya di era industri 4.0 memiliki peluang dan tantangan yang perlu dihadapi. Dalam menghadapi tantangan tersebut, penting bagi masyarakat untuk tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam penggunaan teknologi dan menghargai budaya lokal. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa penerapan Pancasila tetap relevan dan bermanfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era industri 4.0.