Perbandingan Titik Didih Bensin, Korosin, Solar, Gas, dan Residu dalam Hasil Distilasi Minyak Bumi

Dalam proses distilasi minyak bumi, berbagai produk dapat dihasilkan tergantung pada titik didihnya. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan titik didih dari beberapa produk utama hasil distilasi minyak bumi, yaitu bensin, korosin, solar, gas, dan residu. Bensin adalah salah satu produk utama yang dihasilkan dari distilasi minyak bumi. Titik didih bensin berkisar antara 30 hingga 200 derajat Celsius, tergantung pada komposisi kimianya. Bensin digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan memiliki sifat mudah menguap. Korosin, juga dikenal sebagai minyak tanah, memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada bensin. Titik didih korosin berkisar antara 150 hingga 300 derajat Celsius. Korosin digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanas ruangan dan memiliki sifat yang lebih kental daripada bensin. Solar, atau juga dikenal sebagai minyak diesel, memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada bensin dan korosin. Titik didih solar berkisar antara 250 hingga 350 derajat Celsius. Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel dan memiliki sifat yang lebih padat daripada bensin dan korosin. Gas, seperti LPG (Liquefied Petroleum Gas), memiliki titik didih yang lebih rendah daripada bensin, korosin, dan solar. Gas memiliki titik didih di bawah 0 derajat Celsius dan dapat menguap dengan mudah. Gas digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan pemanas rumah. Residu adalah produk dengan titik didih tertinggi dalam hasil distilasi minyak bumi. Residu memiliki titik didih di atas 350 derajat Celsius. Residu digunakan sebagai bahan bakar untuk industri dan memiliki sifat yang sangat kental. Dalam kesimpulan, titik didih bensin, korosin, solar, gas, dan residu dalam hasil distilasi minyak bumi berbeda-beda. Bensin memiliki titik didih terendah, diikuti oleh korosin, solar, gas, dan residu. Pengetahuan tentang titik didih ini penting untuk memahami penggunaan dan aplikasi berbagai produk hasil distilasi minyak bumi.