Jejak Perjuangan Menuju Hari Ibu **

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kita seringkali melupakan sejarah di balik perayaan Hari Ibu. Perayaan yang kita rayakan setiap tahun ini bukanlah sekadar momen untuk memberikan hadiah atau ucapan manis, melainkan sebuah refleksi dari perjuangan panjang para perempuan untuk mendapatkan pengakuan dan hak-haknya. Kisah ini bermula dari abad ke-19, ketika Anna Jarvis, seorang perempuan Amerika, tergerak untuk menghormati ibunya yang telah berjuang keras merawat para prajurit selama Perang Saudara Amerika. Anna Jarvis kemudian memulai kampanye untuk memperingati jasa para ibu, dan pada tahun 1910, negara bagian West Virginia secara resmi menetapkan Hari Ibu sebagai hari libur. Perjuangan Anna Jarvis tidak berhenti di situ. Ia terus berjuang agar Hari Ibu diakui secara nasional, dan akhirnya pada tahun 1914, Presiden Woodrow Wilson secara resmi menetapkan Hari Ibu sebagai hari libur nasional di Amerika Serikat. Di Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Peringatan ini tidak hanya untuk menghormati jasa para ibu, tetapi juga untuk mengenang perjuangan para perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Perjuangan para perempuan di masa lampau telah membuka jalan bagi perempuan di masa kini untuk meraih mimpi dan cita-citanya. Hari Ibu menjadi momen refleksi bagi kita untuk menghargai jasa para ibu dan perempuan, serta untuk terus berjuang bersama membangun masa depan yang lebih baik. Pesan:** Hari Ibu bukan hanya tentang hadiah dan ucapan manis, tetapi juga tentang mengenang perjuangan panjang para perempuan dan menghargai jasa mereka dalam membangun dunia yang lebih baik. Mari kita terus belajar dari sejarah dan meneruskan perjuangan mereka untuk mencapai kesetaraan dan kemajuan bagi semua.