Pengantar Historiografi: Memahami Penulisan Sejarah

Historiografi adalah bidang studi yang mempelajari tentang penulisan sejarah. Dalam teori, historiografi memiliki dua makna yang saling terkait. Pertama, historiografi merujuk pada penulisan sejarah itu sendiri, yang melibatkan proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data historis. Kedua, historiografi juga merujuk pada studi tentang cara penulisan sejarah dilakukan, termasuk metode, teori, dan pendekatan yang digunakan. Di Indonesia, penulisan historiografi yang bercorak tradisional dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, penulisan sejarah lebih didominasi oleh pandangan Eropa dan cenderung menggambarkan kejayaan penjajah. Namun, seiring dengan perkembangan nasionalisme, historiografi tradisional mulai mengalami pergeseran dan mencoba untuk menggambarkan sejarah Indonesia dari perspektif lokal. Salah satu karakteristik historiografi tradisional adalah psikopolitis sentrisme. Psikopolitis sentrisme mengacu pada pendekatan dalam penulisan sejarah yang menekankan pada aspek psikologis dan politis. Dalam konteks historiografi tradisional, hal ini berarti bahwa penulis sejarah sering kali memilih dan menginterpretasikan fakta-fakta sejarah berdasarkan pandangan politik dan psikologis mereka sendiri. Perbedaan antara historiografi tradisional dan historiografi kolonial terletak pada perspektif dan tujuan penulisan. Historiografi tradisional lebih berfokus pada perspektif lokal dan mencoba untuk menggambarkan sejarah dari sudut pandang bangsa Indonesia. Sementara itu, historiografi kolonial cenderung menggambarkan sejarah dari sudut pandang penjajah dan sering kali mempromosikan kepentingan kolonial. Tujuan utama dari historiografi nasional adalah untuk membangun identitas nasional dan memperkuat kesadaran sejarah di kalangan masyarakat. Melalui penulisan sejarah yang objektif dan akurat, historiografi nasional berusaha untuk menggali dan mengungkapkan nilai-nilai, peristiwa, dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah bangsa. Bias sejarah merujuk pada distorsi atau penekanan yang disengaja atau tidak disengaja dalam penulisan sejarah. Bias sejarah dapat terjadi ketika penulis sejarah memiliki pandangan politik, ideologi, atau budaya tertentu yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan fakta-fakta sejarah. Oleh karena itu, penting bagi penulis sejarah untuk menyadari bias mereka dan berusaha untuk menghasilkan penulisan sejarah yang objektif dan akurat. Metode sejarah merujuk pada pendekatan yang digunakan dalam penelitian sejarah. Metode sejarah melibatkan pengumpulan dan analisis data historis, termasuk sumber-sumber primer dan sekunder. Metode sejarah juga melibatkan penggunaan teknik seperti kritik ekstern dan kritik internal untuk mengevaluasi keandalan dan validitas sumber-sumber historis. Interpretasi dalam penulisan sejarah harus bersifat objektif karena tujuan utama dari penulisan sejarah adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta sejarah yang akurat dan tidak memihak. Jika interpretasi sejarah tidak objektif, maka penulisan sejarah akan kehilangan keandalan dan kepercayaan dari pembaca. Oleh karena itu, penting bagi penulis sejarah untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan bukti yang ada sebelum membuat interpretasi. Kritik ekstern adalah metode dalam penelitian sejarah yang melibatkan evaluasi terhadap keandalan dan validitas sumber-sumber historis. Kritik ekstern melibatkan penelitian tentang asal-usul, keaslian, dan keandalan sumber-sumber historis yang digunakan dalam penulisan sejarah. Dengan melakukan kritik ek