Sejarah Aksara Sunda Kuno dan Pengaruhnya dalam Naskah-naskah Kuno Sund

Pendahuluan: Aksara Sunda Kuno telah digunakan sejak abad ke-14 dalam prasasti dan naskah kuno. Naskah-naskah kuno Sunda yang menggunakan aksara Sunda Kuno dan bahasa Sunda Kuno termasuk Carita Parahyangan, Bujangga Manik, dan Séwaka Darma. Bagian: ① Penggunaan Aksara Sunda Kuno dalam Naskah-naskah Kuno Sunda: Naskah-naskah kuno Sunda yang menggunakan aksara Sunda Kuno dan bahasa Sunda Kuno termasuk Carita Parahyangan, Bujangga Manik, dan Séwaka Darma. ② Naskah-naskah Kuno Sunda yang Ditulis dengan Aksara Sunda Kuno: Naskah-naskah seperti Sanghyang Siksakanda (ng) Karesian dan Amanat Galunggung ditulis dengan aksara Sunda Kuno pada abad ke-16. ③ Penggunaan Aksara Arab Pégon dalam Naskah-naskah Sunda: Setelah pengaruh Islam masuk, aksara Arab Pégon digunakan dalam naskah-naskah Sunda seperti Kitab Waruga Jagat dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabéh pada abad ke-18. ④ Pengaruh Aksara Latén dan Aksara Cacarakan dalam Naskah-naskah Sunda: Aksara Sunda kemudian dipengaruhi oleh aksara Latén yang digunakan oleh bangsa Eropa pada abad ke-17, dan juga oleh aksara Cacarakan yang dipengaruhi oleh Mataram pada abad ke-18. Kesimpulan: Aksara Sunda Kuno memiliki sejarah yang panjang dan pengaruhnya terlihat dalam naskah-naskah kuno Sunda. Dari penggunaan aksara Sunda Kuno hingga pengaruh aksara Arab Pégon, aksara Sunda terus berkembang seiring waktu.