Perbedaan Alkhairat dan NU dalam Beribadah

Alkhairat dan Nahdlatul Ulama (NU) adalah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mempromosikan dan mempraktikkan ajaran Islam, namun ada beberapa perbedaan dalam cara mereka beribadah. Salah satu perbedaan utama antara Alkhairat dan NU dalam beribadah adalah dalam praktik shalat. Alkhairat mengikuti mazhab Syafi'i, sedangkan NU mengikuti mazhab Hanafi. Perbedaan ini tercermin dalam cara mereka membaca doa, bacaan, dan gerakan dalam shalat. Misalnya, dalam Alkhairat, saat membaca surah Al-Fatihah, mereka membacanya dengan cara menggulung tangan ke arah kiblat, sedangkan dalam NU, mereka membacanya dengan cara mengangkat tangan ke arah kiblat. Selain itu, ada juga perbedaan dalam praktik ibadah lainnya, seperti puasa dan haji. Alkhairat mengikuti kalender Hijriyah, sedangkan NU mengikuti kalender Gregorian. Hal ini berarti bahwa tanggal puasa Alkhairat dan tanggal puasa NU berbeda. Selain itu, dalam hal haji, Alkhairat mengikuti mazhab Syafi'i yang menganggap Makkah sebagai tujuan utama haji, sedangkan NU mengikuti mazhab Hanafi yang menganggap Makkah sebagai salah satu tujuan haji, namun tidak wajib. Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bahwa meskipun Alkhairat dan NU memiliki tujuan yang sama, namun mereka memiliki cara dan pendekatan yang berbeda dalam beribadah. Namun, hal ini tidak mengurangi pentingnya persaudaraan dan kerukunan antara kedua organisasi tersebut dalam mempromosikan dan mempraktikkan ajaran Islam. Referensi: 1. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Munir fi Tafsir Al-Qur'an, Mizan, 2002. 2. K.H. Masudzir, Fiqh Mazhab, Penerbit Lentera Hati, 2001. 3. M. Ali, Sejarah Pergerakan Islam di Indonesia, Penerbit Pusat Pengetahuan, 1984.