Bayangan Hitam di Balik Halaman **

Di tengah hiruk pikuk kota, di sebuah toko buku tua yang remang-remang, tersimpan sebuah buku kulit hitam yang terlupakan. Buku itu, dengan judul yang terukir dengan tinta emas, "Kumpulan Kisah Terlarang", telah menjadi legenda di kalangan kolektor buku langka. Konon, buku itu menyimpan kutukan yang mengerikan, sebuah kutukan yang menjerumuskan siapa pun yang membacanya ke dalam jurang kehancuran. Kisah tentang buku terkutuk itu bermula dari seorang kolektor buku bernama Pak Harun. Pak Harun, seorang pria tua dengan mata tajam dan wajah yang penuh kerutan, dikenal sebagai pencari harta karun literatur. Suatu hari, ia menemukan buku itu di sebuah pasar loak di pinggiran kota. Tertarik dengan judulnya yang misterius, Pak Harun membeli buku itu tanpa ragu. Sejak hari itu, kehidupan Pak Harun berubah drastis. Ia mulai mengalami mimpi buruk yang mengerikan, dipenuhi dengan bayangan-bayangan gelap dan suara-suara bisikan yang tak terdefinisi. Ia merasa tertekan, gelisah, dan tak berdaya. Seolah-olah ada kekuatan jahat yang menguasai pikirannya. Tak hanya Pak Harun, orang-orang di sekitarnya pun merasakan dampak buruk dari buku itu. Anak perempuannya, yang dulunya ceria dan penuh semangat, menjadi pendiam dan murung. Suasana rumah mereka menjadi mencekam, dipenuhi dengan aura negatif yang tak terjelaskan. Seiring berjalannya waktu, Pak Harun menyadari bahwa buku itu adalah sumber dari semua malapetaka yang menimpa dirinya dan keluarganya. Ia mencoba membuang buku itu, membakarnya, bahkan menguburnya, namun tak satupun upaya itu berhasil. Buku itu selalu kembali, seolah-olah terikat dengannya oleh kekuatan yang tak terlihat. Akhirnya, Pak Harun memutuskan untuk mencari bantuan dari seorang paranormal. Paranormal itu, seorang wanita tua dengan mata tajam dan aura mistis, menjelaskan bahwa buku itu memang terkutuk. Ia mengatakan bahwa buku itu berisi kumpulan cerita-cerita gelap dan mengerikan yang telah menyerap energi negatif dari para penulisnya. Energi negatif itu kemudian dilepaskan ke dunia melalui pembaca, menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan. Paranormal itu menyarankan Pak Harun untuk menghancurkan buku itu dengan cara yang khusus. Ia harus membacakan mantra tertentu di hadapan buku itu, sambil membakarnya dengan api suci. Pak Harun, dengan hati yang berat, mengikuti instruksi paranormal itu. Saat api membakar buku itu, Pak Harun merasakan kekuatan jahat yang terbebas dari buku itu. Ia merasakan hawa dingin yang menusuk tulang, dan bayangan-bayangan gelap yang mengelilinginya. Namun, ia tetap teguh, dan terus membacakan mantra itu hingga buku itu menjadi abu. Setelah buku itu hancur, kehidupan Pak Harun dan keluarganya kembali normal. Mimpi buruk menghilang, suasana rumah kembali tenang, dan anak perempuannya kembali ceria. Namun, Pak Harun tetap merasa terbebani oleh pengalaman mengerikan itu. Ia menyadari bahwa kutukan buku itu telah meninggalkan bekas luka yang dalam di jiwanya. Kisah Pak Harun menjadi peringatan bagi kita semua. Buku, yang seharusnya menjadi sumber pengetahuan dan hiburan, bisa menjadi wadah bagi kekuatan jahat. Kita harus berhati-hati dalam memilih buku yang kita baca, dan selalu waspada terhadap pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkannya. Pesan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa kekuatan pikiran dan imajinasi manusia bisa menjadi sangat kuat, bahkan mampu memicu kekuatan jahat yang tak terduga. Kita harus selalu berhati-hati dalam memilih apa yang kita konsumsi, baik dalam bentuk buku, film, atau media lainnya.