Komplikasi Neurologis Pasca Fraktur Basis Kranii: Sebuah Tinjauan Literatur

Komplikasi Neurologis Pasca Fraktur Basis Kranii: Sebuah Tinjauan Literatur

Fraktur basis kranii adalah cedera serius yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi neurologis. Cedera ini terjadi ketika terdapat patahan pada bagian dasar tengkorak, biasanya akibat trauma langsung ke kepala. Komplikasi neurologis yang mungkin terjadi pasca fraktur basis kranii meliputi kerusakan saraf kranial, infeksi, dan komplikasi neurologis lainnya yang dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien.

Kerusakan Saraf Kranial

Salah satu komplikasi neurologis yang paling umum pasca fraktur basis kranii adalah kerusakan saraf kranial. Saraf kranial adalah saraf yang berasal dari otak dan mengendalikan berbagai fungsi tubuh, termasuk penglihatan, pendengaran, penciuman, dan gerakan wajah. Kerusakan pada saraf kranial dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kehilangan penglihatan atau pendengaran, kesulitan berbicara, dan kelumpuhan wajah.

Infeksi

Infeksi adalah komplikasi neurologis lainnya yang dapat terjadi pasca fraktur basis kranii. Patahan pada tengkorak dapat memungkinkan bakteri masuk ke dalam otak, menyebabkan infeksi serius seperti meningitis atau abses otak. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, leher kaku, dan kebingungan, dan memerlukan perawatan medis segera.

Komplikasi Neurologis Lainnya

Selain kerusakan saraf kranial dan infeksi, ada juga komplikasi neurologis lainnya yang dapat terjadi pasca fraktur basis kranii. Ini termasuk hematoma subdural (kumpulan darah di antara otak dan tengkorak), hidrosefalus (penumpukan cairan di dalam otak), dan sindrom post-konkusi (gejala jangka panjang seperti sakit kepala dan kelelahan yang terjadi setelah cedera kepala).

Fraktur basis kranii adalah cedera serius yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi neurologis. Kerusakan saraf kranial, infeksi, dan komplikasi neurologis lainnya dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, penting bagi para profesional medis untuk memahami dan mengenali komplikasi ini agar dapat memberikan perawatan yang tepat dan efektif.