Pengertian Passive Voice dan Kapan Digunakan

Pengertian Passive Voice Passive voice adalah salah satu konstruksi dalam bahasa Inggris di mana subjek dari kalimat tidak melakukan tindakan, tetapi menerima tindakan tersebut. Dalam passive voice, fokus ditempatkan pada objek atau penerima tindakan, bukan pada pelaku tindakan. Dalam kalimat passive voice, kata kerja menggunakan bentuk kata kerja bantu "to be" diikuti oleh bentuk kata kerja partisipasi lampau. Kapan Digunakan Passive Voice 1. Ketika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak relevan Passive voice digunakan ketika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak relevan dalam konteks kalimat. Misalnya, "The car was stolen" (Mobil itu dicuri). Dalam kalimat ini, kita tidak tahu siapa yang mencuri mobil, tetapi yang penting adalah mobil itu dicuri. 2. Ketika fokus ditempatkan pada objek atau penerima tindakan Passive voice digunakan ketika fokus ditempatkan pada objek atau penerima tindakan. Misalnya, "The cake was eaten by the children" (Kue itu dimakan oleh anak-anak). Dalam kalimat ini, fokusnya adalah pada kue yang dimakan oleh anak-anak. 3. Ketika ingin menghindari menyalahkan atau menunjukkan tanggung jawab Passive voice digunakan ketika ingin menghindari menyalahkan atau menunjukkan tanggung jawab. Misalnya, "Mistakes were made" (Kesalahan telah terjadi). Dalam kalimat ini, tidak ada yang bertanggung jawab secara spesifik atas kesalahan yang terjadi. 4. Ketika ingin menghindari repetisi atau kelebihan informasi Passive voice digunakan ketika ingin menghindari repetisi atau kelebihan informasi. Misalnya, "The book was written by a famous author" (Buku itu ditulis oleh seorang penulis terkenal). Dalam kalimat ini, kita tidak perlu mengulangi nama penulis terkenal karena sudah jelas dari konteks kalimat. 5. Ketika ingin menekankan objek atau penerima tindakan Passive voice digunakan ketika ingin menekankan objek atau penerima tindakan. Misalnya, "The house was destroyed by the hurricane" (Rumah itu hancur oleh badai). Dalam kalimat ini, fokusnya adalah pada rumah yang hancur akibat badai. Dalam penggunaan passive voice, penting untuk memperhatikan konteks dan tujuan komunikasi. Terlalu banyak penggunaan passive voice dapat membuat kalimat terasa kaku dan sulit dipahami. Oleh karena itu, perlu diingat untuk menggunakan passive voice dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan komunikasi.