Sosialisasi Yesus pada Waktu Lazarus Dibangkitkan

Pada waktu Lazarus dibangkitkan, Yesus menunjukkan sosialisasi yang luar biasa dengan orang-orang di sekitarnya. Dalam kejadian ini, Yesus tidak hanya menunjukkan kekuasaan-Nya sebagai Anak Allah, tetapi juga menunjukkan belas kasih dan perhatian-Nya terhadap manusia. Sosialisasi Yesus pada waktu Lazarus dibangkitkan dapat dilihat dari beberapa aspek yang menarik. Pertama, Yesus menunjukkan empati yang mendalam terhadap keluarga Lazarus. Ketika Yesus mendengar bahwa Lazarus sakit, Dia tidak langsung pergi ke tempat itu, tetapi tinggal di tempat lain selama dua hari. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus memahami pentingnya waktu dan kesempatan untuk menyembuhkan Lazarus. Ketika Yesus akhirnya tiba, Lazarus sudah meninggal selama empat hari. Namun, Yesus tetap menunjukkan belas kasih-Nya dengan menangis bersama keluarga Lazarus. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya peduli dengan kesembuhan fisik, tetapi juga dengan kesedihan dan penderitaan emosional keluarga Lazarus. Kedua, Yesus menunjukkan kekuasaan-Nya sebagai Anak Allah dengan membangkitkan Lazarus dari kematian. Ketika Yesus tiba di kuburan Lazarus, Dia memerintahkan batu yang menutupi pintu kuburan untuk digulingkan. Yesus berdoa kepada Bapa dan memanggil Lazarus keluar dari kuburan. Dalam momen yang ajaib ini, Yesus menunjukkan kekuasaan-Nya yang luar biasa dan membuat banyak orang yang menyaksikan kejadian ini percaya kepada-Nya. Ketiga, sosialisasi Yesus pada waktu Lazarus dibangkitkan juga terlihat dari reaksi orang-orang di sekitarnya. Setelah Lazarus dibangkitkan, banyak orang yang melihatnya dan percaya kepada Yesus. Mereka menyaksikan keajaiban yang dilakukan Yesus dan menyadari bahwa Dia adalah Mesias yang dinantikan. Sosialisasi Yesus pada waktu Lazarus dibangkitkan tidak hanya mempengaruhi keluarga Lazarus, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Dalam kesimpulan, sosialisasi Yesus pada waktu Lazarus dibangkitkan menunjukkan belas kasih, kekuasaan, dan pengaruh-Nya terhadap orang-orang di sekitarnya. Melalui kejadian ini, Yesus tidak hanya menunjukkan keajaiban-Nya, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya empati, kepedulian, dan kekuasaan-Nya sebagai Anak Allah. Sosialisasi Yesus pada waktu Lazarus dibangkitkan memberikan inspirasi dan pengharapan bagi kita semua.