Hukum Lavoisier dan Keterlibatannya dalam Reaksi Karbon Monoksid

Hukum Lavoisier adalah salah satu prinsip dasar dalam kimia yang menyatakan bahwa dalam setiap reaksi kimia, massa zat tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, melainkan hanya dapat diubah bentuknya. Hukum ini juga dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana Hukum Lavoisier terbukti dalam reaksi pembentukan karbon monoksida. Reaksi pembentukan karbon monoksida adalah sebagai berikut: 8 gram karbon direaksikan dengan 12.5 gram oksigen menghasilkan 20.3 gram gas karbon monoksida. Dalam reaksi ini, kita dapat melihat bahwa massa karbon dan oksigen yang direaksikan sama dengan massa gas karbon monoksida yang dihasilkan. Ini menunjukkan bahwa massa zat tidak berubah selama reaksi ini, sesuai dengan Hukum Lavoisier. Untuk menentukan jumlah partikel zat yang dihasilkan, kita dapat menggunakan konsep mol. Dalam soal ini, disebutkan bahwa terdapat 3 mol gas karbon monoksida. Untuk menghitung jumlah partikel zat, kita dapat menggunakan konstanta Avogadro (NA) yang bernilai 6.023 x 10^23 partikel/mol. Dengan menggunakan rumus: Jumlah partikel zat = jumlah mol x NA Jumlah partikel zat = 3 mol x 6.023 x 10^23 partikel/mol Jumlah partikel zat = 1.8079 x 10^24 partikel Jadi, terdapat sekitar 1.8079 x 10^24 partikel zat dalam 3 mol gas karbon monoksida. Dalam konteks Hukum Lavoisier, reaksi pembentukan karbon monoksida membuktikan bahwa massa zat tidak berubah selama reaksi. Massa karbon dan oksigen yang direaksikan sama dengan massa gas karbon monoksida yang dihasilkan. Oleh karena itu, Hukum Lavoisier terbukti dalam reaksi ini. Dalam kesimpulan, Hukum Lavoisier adalah prinsip dasar dalam kimia yang menyatakan bahwa massa zat tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, melainkan hanya dapat diubah bentuknya. Dalam reaksi pembentukan karbon monoksida, Hukum Lavoisier terbukti karena massa karbon dan oksigen yang direaksikan sama dengan massa gas karbon monoksida yang dihasilkan.