The Consequences of Greed: A Lesson from the Golden Eggs

Dalam sebuah desa terpencil di China, hiduplah seorang petani miskin yang kehilangan seluruh ternaknya akibat banjir. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan agar mendapatkan pertolongan, jika tidak keluarganya akan mati kelaparan. Beberapa hari kemudian, seorang tua dengan janggut abu-abu yang panjang lewat di depan rumahnya dan merasa kasihan padanya. Ia memberikan seekor angsa kepada petani tersebut dan berkata, "Aku tidak memiliki apa-apa yang mahal untuk memberikanmu, semoga angsa ini dapat membantumu mengatasi kesulitanmu." Sebulan kemudian, petani tersebut terkejut ketika menemukan sebuah telur di halamannya. Telur tersebut bukanlah telur biasa, melainkan telur emas. Ia merasa sangat bahagia. Setelah itu, kehidupannya meningkat dengan pesat, tetapi petani tersebut lupa akan kesulitan yang pernah dialaminya. Ia menjadi malas, sombong, dan boros. Yang anehnya, angsa tersebut hanya bertelur satu butir telur emas setiap enam bulan. Sang petani yang serakah kehilangan kesabarannya dan membunuh angsa tersebut dengan harapan menemukan banyak telur emas di dalam perutnya. Meskipun ia sangat menyesal atas kebodohannya, sudah terlambat baginya. Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan: 1. Paragraf 1: Seorang petani miskin kehilangan ternaknya akibat banjir dan berdoa kepada Tuhan. Paragraf 2: Seorang tua memberikan seekor angsa kepada petani tersebut. Paragraf 3: Petani tersebut menemukan telur emas di halamannya. Paragraf 4: Kehidupan petani tersebut meningkat pesat, tetapi ia menjadi malas dan serakah. Paragraf 5: Petani tersebut membunuh angsa tersebut dengan harapan menemukan banyak telur emas di dalam perutnya. 2. Tuan tua memberikan seekor angsa kepada petani. 3. Cerita ini terjadi di sebuah desa terpencil di China. 4. Tuan tua merasa kasihan pada petani. 5. Tuan tua berbicara dengan lembut ketika melewati petani. 6. Petani hampir terkejut karena menemukan telur emas di halamannya. 7. Petani kehilangan kesabarannya karena angsa tersebut hanya bertelur satu butir telur emas setiap enam bulan. 8. Masalah utama dalam cerita ini adalah keserakahan petani. 9. Urutan kronologis dalam cerita ini adalah: - Petani kehilangan ternaknya akibat banjir. - Tuan tua memberikan angsa kepada petani. - Petani menemukan telur emas di halamannya. - Kehidupan petani meningkat pesat, tetapi ia menjadi malas dan serakah. - Petani membunuh angsa tersebut dengan harapan menemukan banyak telur emas di dalam perutnya.