** Dampak Inflasi Terhadap Peran Uang Sebagai Alat Penyimpan Nilai **

** Inflasi adalah kenaikan umum harga barang dan jasa dalam suatu ekonomi. Ketika inflasi meningkat, daya beli uang menurun, yang berarti bahwa jumlah barang atau jasa yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tertentu berkurang. Ini berdampak langsung pada peran uang sebagai alat penyimpan nilai. Uang seharusnya mampu mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu agar bisa digunakan untuk transaksi di masa depan. Namun, saat inflasi tinggi terjadi secara konsisten, simpanan dalam bentuk tunai menjadi kurang efektif karena nilai riilnya terus menyusut. Misalnya, jika tingkat inflasi mencapai 5% per tahun tetapi suku bunga tabungan hanya 2%, maka sebenarnya ada kerugian bagi pemilik tabungan tersebut. Dalam jangka panjang, dampak negatif ini membuat individu cenderung mencari alternatif lain untuk melindungi kekayaan mereka—seperti investasi di aset fisik (emas) atau instrumen finansial lainnya (saham). Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan uang untuk bertindak sebagai penyimpanan nilai ketika kondisi ekonomi tidak stabil. Secara keseluruhan, tingginya angka inflasi mengubah cara orang memandang dan menggunakan uang; bukan lagi sekadar alat tukar sehari-hari tapi juga harus dipertimbangkan lebih matang sebagai sarana menjaga kekayaan pribadi demi keamanan finansial di masa mendatang. Dengan memahami dinamika ini serta mengambil langkah-langkah proaktif seperti diversifikasi portofolio investasi akan membantu kita menghadapi tantangan akibat fluktuatifnya perekonomian global.