Kejayaan Kesultanan Pasai sebagai Pusat Perdagangan Internasional

Pendahuluan: Kesultanan Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara yang memiliki peran penting dalam pengembangan dan penyebaran Islam di wilayah tersebut. Selain itu, Pasai juga menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai benua.

Bagian:

① Pemerintahan Muhammad Malik az-Zahir: Pasai memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok, Gujarat, dan Benggala, dengan komoditas utama perdagangan lada, kapur barus, dan emas. Mata uang emas yang disebut deureuham (dirham) digunakan untuk memfasilitasi perdagangan. Pasai juga menjalin hubungan dengan pedagang Jawa, yang menukar beras dengan lada.

② Masa Keemasan di bawah pemerintahan Mahmud Matik az-Zahir: Pasai mencapai masa keemasan pada masa ini. Aktivitas perdagangan berkembang pesat dan Pasai menjadi pusat perdagangan internasional yang dikunjungi oleh pedagang dari berbagai benua. Kehidupan sosial masyarakat diatur berdasarkan aturan dan hukum Islam, dengan hubungan yang baik antara sultan dan rakyat.

③ Kontribusi dalam Penyebaran Islam: Sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara, Pasai memiliki peran besar dalam pengembangan dan penyebaran Islam. Pasai mengirimkan ulama dan mubalig untuk menyebarkan Islam di Jawa, dan banyak ulama Jawa yang menimba ilmu agama di Pasai. Hubungan keluarga antara sultan-sultan Pasai dengan Sunan Kalijaga dan Sunan Gunung Jati juga tercatat.

④ Serangan dari Majapahit: Di bawah pemerintahan Ahmad Malik az-Zahir, Pasai menghadapi serangan dari Majapahit pada tahun 1345-1350. Serangan ini tercatat dalam Hikayat Raja-raja Pasai.

Kesimpulan: Kesultanan Pasai merupakan pusat perdagangan internasional yang makmur dan memiliki kontribusi besar dalam pengembangan dan penyebaran Islam di Nusantara. Meskipun menghadapi serangan dari Majapahit, kejayaan Pasai tetap tercatat dalam sejarah.