Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Galuh: Dari Masa Kejayaan hingga Keruntuhan

Kerajaan Galuh, sebuah entitas berpengaruh yang pernah berdiri tegak di tanah Jawa Barat, meninggalkan jejak sejarah yang kaya dan menarik untuk ditelusuri. Kejayaan dan keruntuhannya, diwarnai intrik politik, kebudayaan yang agung, dan pengaruh kuat yang membentuk peradaban di sekitarnya.

Asal Usul dan Kebangkitan Kerajaan Galuh

Kerajaan Galuh diperkirakan muncul pada abad ke-6 Masehi, berakar dari Kerajaan Kendan yang lebih tua. Legenda dan prasasti kuno mencatat Wretikandayun sebagai raja pertama Galuh, yang dengan bijaksana memimpin rakyatnya menuju era kemakmuran. Wilayah kekuasaan Galuh saat itu meliputi sebagian besar Jawa Barat, menjadikannya salah satu kerajaan terkuat di wilayah tersebut.

Masa Keemasan di Bawah Raja Purnawarman

Kerajaan Galuh mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Purnawarman pada abad ke-7 Masehi. Seorang pemimpin yang cakap dan visioner, Purnawarman memperluas wilayah kekuasaan Galuh melalui serangkaian ekspedisi militer yang sukses. Di bawah pemerintahannya, seni, budaya, dan agama Hindu berkembang pesat, meninggalkan jejak berupa candi-candi megah dan artefak-artefak bernilai tinggi. Prasasti-prasasti dari masa pemerintahannya menggambarkan Kerajaan Galuh sebagai pusat perdagangan yang ramai dan makmur, menarik pedagang dari berbagai penjuru Nusantara dan mancanegara.

Persaingan dan Penyatuan dengan Kerajaan Kalingga

Kerajaan Galuh tidak terlepas dari dinamika politik regional. Persaingan sengit dengan Kerajaan Kalingga, yang menguasai wilayah Jawa Tengah, mewarnai perjalanan sejarah Galuh. Pernikahan antara Raja Manarah dari Galuh dengan Ratu Shima dari Kalingga pada abad ke-7 Masehi, menandai babak baru dalam hubungan kedua kerajaan. Penyatuan ini melahirkan Kerajaan Galuh-Kalingga, sebuah kekuatan dominan yang semakin memperkuat pengaruh Galuh di Nusantara.

Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Galuh

Sayangnya, kejayaan Kerajaan Galuh tidak berlangsung selamanya. Kematian Raja Purnawarman menandai awal dari periode ketidakstabilan politik. Konflik internal dan perebutan kekuasaan di antara keturunannya melemahkan Kerajaan Galuh dari dalam. Pada abad ke-8 Masehi, Kerajaan Galuh akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh Kerajaan Sunda yang sedang bangkit.

Meskipun Kerajaan Galuh telah lama runtuh, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup hingga kini. Reruntuhan candi, prasasti, dan artefak-artefak yang ditemukan menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau. Kerajaan Galuh memberikan sumbangsih penting bagi perkembangan budaya dan peradaban di Jawa Barat, meninggalkan jejak yang tak ternilai harganya bagi generasi mendatang.