Cinta, Kerja Keras, dan Harga Diri: Sebuah Perspektif dari Bromo Dedali **

Bromo Dedali, seorang pria yang penuh dengan kasih sayang dan tekad, tengah bercerita tentang hal yang paling membuatnya geram. Bukan tentang politik, bukan tentang ekonomi, melainkan tentang bagaimana seorang pria berani meremehkan perjuangannya dan istrinya dalam membesarkan putri mereka. "Dia bilang, 'Maukah kau bersamaku mulai dari nol?'" Bromo menirukan ucapan pria itu dengan nada mengejek. "Itu sangatlah *bullshit*! Aku dan istriku berjuang agar putri kami tidak memulai dari nol. Kami berusaha membuatnya bahagia, menyekolahkannya di sekolah yang keren, memberikannya mainan yang ia sukai, membayar layanan Netflix untuk film-film yang ia sukai, memperhatikannya, memberinya makanan yang baik, dan memberinya segala baju bagus yang ia inginkan. Dan tiba-tiba ada lelaki yang berbicara seperti itu dan mulai berhubungan dengannya. Ketika putriku menolak, dia dibilang matre!" Bromo Dedali bukan orang yang mudah menyerah. Ia dan istrinya telah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi putri mereka. Mereka ingin putri mereka merasakan kebahagiaan dan bangga dengan pencapaian mereka. Mereka ingin putri mereka merasakan cinta dan kasih sayang yang tulus, bukan hanya sekadar janji manis yang kosong. "Hei, putriku itu realistis," tegas Bromo. "Dia tak akan merelakan hidupnya yang baik yang sudah kami usahakan untuk melarat dengan pria yang bodoh dan melarat. Kami berusaha dengan susah payah agar dia bahagia dan agar saat dia dewasa dia bisa mengatakan, 'Aku bangga kepada orang tuaku. Mereka orang tua terbaik yang bisa membuatku merasa bangga terhadap kerja keras mereka agar aku bahagia.'" Bromo Dedali bukan hanya seorang ayah, tetapi juga seorang pejuang. Ia berjuang untuk melindungi putri kesayangannya dari orang-orang yang tidak menghargai perjuangan dan pengorbanannya. Ia berjuang untuk memastikan bahwa putri mereka akan selalu merasakan cinta dan kebahagiaan yang tulus, bukan hanya sekadar janji manis yang kosong. Pesan:** Kisah Bromo Dedali mengingatkan kita bahwa cinta dan kasih sayang tidak bisa diukur dengan materi. Cinta sejati adalah tentang menghargai perjuangan dan pengorbanan, bukan hanya tentang mencari keuntungan. Cinta sejati adalah tentang memberikan yang terbaik, bukan hanya tentang mengambil yang terbaik. Semoga kisah Bromo Dedali dapat menginspirasi kita untuk selalu menghargai orang-orang yang kita cintai dan untuk selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.