Stabilisasi dan Rehabilitasi: Langkah Awal Orde Baru dalam Politik dan Ekonomi Indonesi

Pada akhir tahun 1960-an, Indonesia menghadapi masa yang penuh gejolak baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Kondisi ini memicu pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto untuk mengambil langkah-langkah penting guna menstabilkan situasi politik dan merehabilitasi ekonomi negara. Upaya ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan dan program yang dirancang untuk menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang. Dalam bidang politik, pemerintah Orde Baru mengimplementasikan strategi untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan memastikan stabilitas. Langkah pertama adalah pemulihan keamanan dan ketertiban melalui penumpasan pemberontakan dan gerakan separatis. Pemerintah juga melakukan reorganisasi dan pembersihan di tubuh militer dan birokrasi untuk memastikan loyalitas dan efisiensi. Selain itu, dibentuklah sistem politik yang lebih terpusat dengan pembatasan jumlah partai politik dan pengawasan ketat terhadap aktivitas politik, yang bertujuan untuk mengurangi konflik dan fragmentasi politik. Di sisi ekonomi, pemerintah Orde Baru mengambil langkah-langkah signifikan untuk merehabilitasi ekonomi yang saat itu sedang terpuruk. Kebijakan ekonomi yang diterapkan meliputi stabilisasi mata uang, peningkatan investasi asing, dan diversifikasi ekspor. Pemerintah juga memperkenalkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur, memajukan sektor pertanian, dan mengembangkan industri manufaktur. Program-program ini didukung oleh bantuan internasional dan kerjasama dengan lembaga keuangan global seperti Bank Dunia dan IMF. Kesimpulannya, upaya pemerintah Orde Baru dalam menstabilkan politik dan merehabilitasi ekonomi di awal masa pemerintahannya merupakan langkah yang strategis dan berani. Kebijakan-kebijakan yang diambil telah meletakkan dasar bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun di kemudian hari terdapat berbagai tantangan dan kritik terhadap aspek-aspek tertentu dari pendekatan yang diambil. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa periode ini menjadi titik balik penting dalam sejarah politik dan ekonomi Indonesia.