Simfoni Malam di Asrama **

** Cahaya redup lampu lorong menembus celah pintu kamar, menyapa deretan ranjang yang berjejer rapi. Di luar, suara riuh rendah bergema, irama kehidupan malam di asrama. Suara tawa, bisikan, dan alunan musik samar-samar terdengar, mencipta simfoni unik yang hanya bisa dinikmati di sini. Di balik pintu kamar, seorang penghuni asrama, sebut saja Maya, tengah asyik membaca buku. Namun, fokusnya terpecah sejenak saat suara riuh semakin keras. Ia mengintip keluar jendela, melihat sekelompok teman-temannya berkumpul di teras, asyik bercanda dan berbagi cerita. Maya teringat saat pertama kali menginjakkan kaki di asrama. Rasa asing dan sedikit takut menyelimuti dirinya. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa itu perlahan tergantikan oleh rasa nyaman dan kebersamaan. Asrama bukan sekadar tempat tidur, tapi juga rumah kedua, tempat berbagi cerita, tawa, dan air mata. Di tengah hiruk pikuk malam, Maya merasakan kehangatan dan kebersamaan yang tak ternilai. Asrama, dengan segala hiruk pikuknya, telah menjadi tempat yang penuh makna, tempat di mana ia menemukan keluarga baru, tempat di mana ia belajar tentang arti kebersamaan dan persahabatan. Simfoni malam di asrama, dengan segala riuh rendahnya, menjadi bukti nyata bahwa kehidupan di asrama bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga tempat menumbuhkan ikatan dan membangun kenangan indah yang akan dikenang selamanya.