Profil Wilayah Kepesisiran Tuban dan Penerapan Etika Lingkungan dalam Pengelolaanny

Wilayah kepesisiran Tuban memiliki sumberdaya pesisir yang melimpah. Masyarakat pesisir Tuban memanfaatkannya untuk perikanan, wisata, dan permukiman. Namun, berbagai macam pemanfaatan tersebut juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang perlu ditangani dengan penerapan etika lingkungan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil wilayah kepesisiran Tuban, mengkaji dinamika pantai di Tuban, mengkaji perilaku masyarakat terhadap wilayah kepesisiran Tuban, dan merumuskan penerapan etika lingkungan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban. Data diperoleh melalui observasi, pengukuran, wawancara, dan potret lapangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah kepesisiran Tuban di daerah penelitian memiliki dua jenis pantai, yaitu pantai berbatu dan berpasir. Keempat daerah penelitian memiliki hidrologi yang beragam, dengan keanekaragaman flora dan fauna pesisir paling tinggi di Desa Punyuran dan paling rendah di Desa Karangagung. Dinamika pantai di daerah penelitian meliputi erosi, akresi, dan keadaan seimbang. Erosi pantai terjadi di Desa Karangagung dan Kelurahan Kutorejo, sementara akresi terjadi di Desa Panyuran dan keadaan seimbang terjadi di Kelurahan Sukolilo. Namun, nilai perilaku masyarakat terhadap wilayah kepesisiran masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan penerapan etika lingkungan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban. Penerapan etika lingkungan dilakukan dengan menerapkan paradigma biosentrisme dan ekosentrisme, yang mengedepankan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem pesisir. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran profil wilayah kepesisiran Tuban dan merumuskan penerapan etika lingkungan dalam pengelolaannya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang berkelanjutan dalam pengelolaan wilayah kepesisiran Tuban.