Simba, Sahabatku yang Istimewa **
Matahari pagi menyinari kamar Tiffany, menyapa Simba yang sedang terlelap di sampingnya. Simba, kucing kesayangan Tiffany, bukanlah kucing biasa. Ia bisa berbicara! Sejak kecil, Simba selalu menjadi teman setia Tiffany. Setiap hari, mereka berbagi cerita, tawa, dan rahasia. Simba selalu memberikan nasihat bijak, meskipun terkadang Tiffany hanya menganggapnya sebagai lelucon. "Simba, apa menurutmu aku harus ikut lomba menyanyi di sekolah?" tanya Tiffany, matanya berbinar. Simba menguap lebar, "Tentu saja, Tiffany! Suara merdu kamu pasti akan memukau semua orang." Tiffany tersenyum lebar, "Terima kasih, Simba! Kau selalu mendukungku." Hari-hari berlalu dengan cepat. Tiffany dan Simba selalu bersama, berbagi suka dan duka. Namun, takdir berkata lain. Suatu hari, Simba tiba-tiba jatuh sakit. Tiffany panik, ia segera membawa Simba ke dokter hewan. "Simba, kau akan baik-baik saja," bisik Tiffany, tangannya menggenggam erat tubuh Simba yang lemah. Dokter hewan memeriksa Simba dengan saksama. Wajahnya tampak serius. "Maaf, Nona Tiffany. Simba menderita penyakit serius. Ia hanya memiliki waktu satu bulan untuk hidup." Hati Tiffany hancur berkeping-keping. Air matanya mengalir deras. Ia tak percaya Simba akan meninggalkan dirinya. "Simba, aku mohon jangan tinggalkan aku," lirih Tiffany, memeluk erat tubuh Simba. Simba menatap Tiffany dengan mata sayu. "Jangan sedih, Tiffany. Aku akan selalu ada di hatimu. Kita akan selalu bersahabat, meskipun aku tak lagi berada di sisimu." Tiffany terisak, "Aku tak ingin kehilanganmu, Simba." Simba menjilati pipi Tiffany dengan lembut. "Jangan khawatir, Tiffany. Kita akan selalu bersama. Aku akan selalu menjagamu dari surga." Tiffany terdiam, hatinya dipenuhi kesedihan. Ia tahu, tak lama lagi ia harus mengucapkan selamat tinggal pada sahabatnya yang istimewa. Namun, ia berjanji akan selalu mengingat Simba, kucing yang bisa berbicara dan selalu ada untuknya. Catatan: Cerita ini menekankan persahabatan yang erat antara Tiffany dan Simba, serta bagaimana Tiffany menghadapi kenyataan pahit tentang penyakit Simba. Cerita ini juga mengandung pesan positif tentang persahabatan dan kekuatan cinta yang tak terpisahkan.
4 (254 suara) 
