Kehidupan di Tengah Konflik: Pengalaman Seorang Pemimpin Laskar Bacukiki

Kabar-kabar buruk terus datang dari berbagai penjuru. Kabar pertama datang dari Borong dan Batua, dengan berbagai alasan yang tak masuk akal. Kemudian, kabar buruk itu menyebar ke daerah lain seperti Gowa dan Takalar. Situasi semakin memburuk ketika pemerintah mengumumkan darurat perang. Pemimpin Laskar Bacukiki, yang berada di bawah Laskar Andi Makassau, merasa perlu mengambil tindakan. Dalam sebuah rapat, ia memutuskan untuk memanggil anggota laskar dan memberi tahu mereka bahwa mereka harus tinggal di rumah untuk sementara waktu. Keputusan ini diambil demi keamanan dan keselamatan mereka. Kecemasan dan ketegangan semakin terasa di udara. Suasana hening yang lama tergantikan dengan kekhawatiran yang tak pernah berhenti. Setiap malam, angin Limbubu yang kencang membuat suasana semakin mencekam. Bahkan, rapat-rapat yang diadakan tidak lagi hanya sekadar rapat biasa. Mereka menjadi momen untuk berdoa dan berbagi kekhawatiran. Pemimpin laskar, yang juga menjadi penghulu dalam sebuah pernikahan, merasakan beban yang berat. Ia tidak hanya khawatir akan keselamatan dirinya sendiri, tetapi juga istri dan anak-anaknya. Namun, ia tidak bisa menunjukkan kecemasannya. Ia harus tetap kuat dan memberikan semangat kepada anggota laskar. Dalam sebuah kesempatan, pemimpin laskar menjelaskan situasi yang mereka hadapi. Meskipun mereka kalah jumlah, senjata, dan dalam banyak hal, tetapi mereka tidak boleh menyerah. Mereka harus tetap berjuang dan menjaga semangat. Meskipun tak seorang pun meminta penjelasan, pemimpin laskar merasa perlu mengungkapkan kecemasannya. Di tengah konflik ini, pemimpin laskar juga harus menghadapi tanggung jawab sebagai seorang suami dan ayah. Ia khawatir akan keselamatan istri dan anaknya yang masih berusia lima tahun. Bayangan mereka selalu menghantuinya dan membuatnya semakin bertekad untuk melindungi mereka. Kehidupan di tengah konflik memang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Namun, pemimpin laskar ini tetap berusaha menjaga semangat dan memberikan perlindungan kepada anggota laskar serta keluarganya. Ia adalah contoh nyata keberanian dan keteguhan dalam menghadapi situasi sulit. Meskipun konflik ini masih berlanjut, pemimpin laskar tetap berharap akan adanya kehidupan yang lebih baik di masa depan. Ia yakin bahwa dengan semangat dan kebersamaan, mereka akan mampu mengatasi semua rintangan yang ada.