Stres: Musuh atau Sekutu dalam Komunikasi? **

Stres, sebuah kata yang sering dikaitkan dengan hal-hal negatif, ternyata memiliki peran yang tak terduga dalam komunikasi. Meskipun seringkali dianggap sebagai penghambat, stres sebenarnya dapat menjadi pendorong yang kuat dalam proses komunikasi, tergantung pada bagaimana kita mengelola dan memanfaatkannya. Sudut Pandang: Artikel ini akan membahas fungsi stres dalam komunikasi dari sudut pandang siswa. Sebagai mahasiswa, kita seringkali dihadapkan pada tekanan dan tuntutan yang tinggi, yang dapat memicu stres. Namun, stres ini dapat menjadi motivator untuk meningkatkan kemampuan komunikasi kita, baik dalam presentasi, diskusi kelompok, maupun interaksi sehari-hari. Argumen: * Stres sebagai Motivator: Stres dapat mendorong kita untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, baik dalam hal materi maupun penyampaian. Rasa cemas sebelum presentasi, misalnya, dapat memotivasi kita untuk berlatih lebih keras dan mempersiapkan diri dengan lebih matang. * Stres sebagai Pendorong Kreativitas: Dalam situasi stres, otak kita cenderung bekerja lebih aktif dan kreatif. Hal ini dapat membantu kita menemukan cara baru untuk menyampaikan pesan, menemukan solusi yang inovatif, dan beradaptasi dengan situasi yang menantang. * Stres sebagai Penguat Kejelasan: Stres dapat membantu kita fokus pada hal-hal yang penting dan menghindari penyimpangan. Dalam situasi yang menegangkan, kita cenderung lebih terstruktur dan terarah dalam menyampaikan pesan, sehingga pesan kita lebih mudah dipahami. Kesimpulan: Stres, meskipun seringkali dianggap sebagai hal yang negatif, dapat menjadi sekutu yang kuat dalam komunikasi. Dengan memahami fungsi stres dan mengelola stres secara efektif, kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi kita dan mencapai hasil yang lebih baik. Wawasan:** Sebagai mahasiswa, kita perlu belajar untuk melihat stres sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Dengan mengelola stres secara positif, kita dapat mengubahnya menjadi kekuatan yang mendorong kita untuk menjadi komunikator yang lebih efektif.