Peran Agensi dan Struktur dalam Membentuk Perilaku Politik Masyarakat: Studi Kasus di Indonesia

Peran Agensi dalam Perilaku Politik Masyarakat

Agensi, dalam konteks politik, merujuk pada kemampuan individu atau kelompok untuk bertindak secara bebas dan membuat pilihan politik mereka sendiri. Di Indonesia, agensi memainkan peran penting dalam membentuk perilaku politik masyarakat. Masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih partai politik, kandidat, dan isu yang mereka dukung. Agensi ini tercermin dalam berbagai bentuk, mulai dari partisipasi dalam pemilihan umum, demonstrasi publik, hingga diskusi politik di media sosial.

Struktur dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Politik

Struktur, di sisi lain, merujuk pada kerangka institusional dan normatif yang mengatur dan mempengaruhi perilaku politik. Di Indonesia, struktur ini mencakup konstitusi, sistem pemilihan, partai politik, dan norma-norma sosial yang berlaku. Struktur ini mempengaruhi perilaku politik masyarakat dengan menentukan pilihan yang tersedia bagi mereka dan cara mereka berinteraksi dengan sistem politik. Misalnya, sistem pemilihan proporsional di Indonesia mempengaruhi cara masyarakat memilih kandidat dan partai politik.

Interaksi Agensi dan Struktur dalam Perilaku Politik

Interaksi antara agensi dan struktur dalam membentuk perilaku politik masyarakat di Indonesia dapat dilihat dalam berbagai contoh. Misalnya, dalam pemilihan presiden 2014, agensi masyarakat tercermin dalam pilihan mereka untuk Joko Widodo atau Prabowo Subianto. Namun, struktur pemilihan dan norma sosial juga mempengaruhi pilihan ini. Misalnya, norma sosial yang mengharuskan pemimpin memiliki integritas dan pengalaman politik mungkin telah mempengaruhi pilihan masyarakat.

Studi Kasus: Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017

Studi kasus pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 menunjukkan bagaimana agensi dan struktur berinteraksi dalam membentuk perilaku politik masyarakat. Dalam pemilihan ini, agensi masyarakat tercermin dalam dukungan mereka untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau Anies Baswedan. Namun, struktur pemilihan dan norma sosial juga mempengaruhi pilihan ini. Misalnya, isu agama dan etnis menjadi faktor penting dalam pemilihan ini, menunjukkan bagaimana norma sosial dapat mempengaruhi perilaku politik.

Kesimpulan: Peran Agensi dan Struktur dalam Perilaku Politik

Dalam konteks Indonesia, agensi dan struktur memainkan peran penting dalam membentuk perilaku politik masyarakat. Agensi memberikan masyarakat kebebasan untuk membuat pilihan politik mereka sendiri, sementara struktur menentukan pilihan yang tersedia bagi mereka dan cara mereka berinteraksi dengan sistem politik. Studi kasus pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 menunjukkan bagaimana agensi dan struktur berinteraksi dalam membentuk perilaku politik. Dengan memahami peran agensi dan struktur ini, kita dapat lebih memahami bagaimana perilaku politik masyarakat terbentuk dan bagaimana kita dapat mempengaruhinya untuk mencapai tujuan politik yang lebih baik.