4 (276 suara) Pendahuluan: Berjemur adalah kegiatan yang penting untuk kesehatan kita. Bagian: ① Memulai percakapan tentang manfaat berjemur. ② Menyebutkan waktu yang tepat untuk berjemur. ③ Membahas perlindungan dari sinar matahari. ④ Menyampaikan pengalaman pribadi tentang berjemur. Kesimpulan: Berjemur adalah kegiatan sederhana namun bermanfaat bagi kesehatan kita.
(Sebuah ruangan kecil di Asrama Mahasiswa Kedokteran, Prapatan 10. Sejumlah mahasiswa duduk bersila di lantai, wajah penuh semangat dan tekad yang kuat.) Chaerul Saleh: (Berdiri di tengah ruangan) Saudara-saudara, kita semua telah mendengar kabar dari Radio Australia. Hari ini, 15 Agustus 1945, Jepang akan menyerah kepada Sekutu. Kita harus bertindak cepat. Wikana: (Bangkit) Benar, proklamasi harus segera dilakukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, tanpa campur tangan Jepang! Bonar SK: (Mengangguk setuju) Kita harus memastikan kemerdekaan Indonesia tidak terpengaruh oleh kekuasaan yang pergi. (Di ruang Lembaga Bakteriologi Jl. Pegangsaan Timur 17, rapat pemuda dan mahasiswa sedang berlangsung dengan penuh semangat.) Darwis Karimuddin: (Dengan suara lantang) Kita harus desak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan! Syarif Thayeb: (Mengangkat tinjunya) Kita tidak boleh menunggu lebih lama lagi! Kemerdekaan harus segera kita raih! (Ekspresi tegang terpancar dari wajah para pemuda ketika mereka menyadari perlunya dukungan senjata.) Yusuf Kunto: (Berbisik pada Surakhmat) Kita butuh dukungan Peta dan Heiho. Kita harus bertindak cepat. Surakhmat: (Mengangguk) Ayo, kita hubungi asrama Peta di Jl. Jagamonyet. Mereka pasti akan membantu kita. (Dalam kegelapan malam, dua pemuda berani menghubungi asrama Peta untuk meminta dukungan senjata.) Shodanco Singgih: (Awalnya menolak) Maaf, kami tidak bisa... Chaerul Saleh: (Mendesak) Saudara, ini demi kemerdekaan Indonesia! Tolong bantu kami! (Akhirnya, senjata berhasil diserahkan kepada para pemuda, menjadi simbol perlawanan mereka.) Drama ini menggambarkan semangat dan tekad para pemuda Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari kekuasaan Jepang. Dengan perjuangan dan kesatuan hati, mereka siap menghadapi segala rintangan demi meraih kemerdekaan yang mereka impikan.
Pengantar: Dalam era ritel modern, pengelola ritel harus terus berinovasi dan mencari cara untuk menarik pelanggan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengembangkan aktivitas leisure di lokasi ritel mereka. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis beberapa aktivitas leisure yang berpotensi untuk dibangun dan dikembangkan oleh pengelola ritel di lokasi tertentu. 1. Area Bermain Anak: Salah satu aktivitas leisure yang populer adalah area bermain anak. Pengelola ritel dapat membangun area bermain yang aman dan menarik bagi anak-anak. Dengan menyediakan fasilitas seperti perosotan, ayunan, dan taman bermain interaktif, pengelola ritel dapat menarik keluarga dengan anak-anak ke lokasi mereka. Selain itu, pengelola ritel juga dapat mengadakan acara khusus seperti pesta ulang tahun anak atau pertunjukan boneka untuk menambah daya tarik area bermain anak. 2. Area Santai: Pengelola ritel juga dapat mengembangkan area santai di lokasi mereka. Area santai ini dapat berupa taman kecil dengan bangku dan meja, atau bahkan ruang terbuka dengan kursi-kursi yang nyaman. Pengelola ritel dapat mengadakan acara seperti konser musik atau pertunjukan seni di area santai ini untuk menarik pengunjung. Selain itu, pengelola ritel juga dapat menyediakan fasilitas seperti wifi gratis atau outlet listrik untuk menambah kenyamanan pengunjung yang ingin bersantai di lokasi ritel. 3. Kursus dan Workshop: Pengelola ritel juga dapat mengembangkan kursus dan workshop di lokasi mereka. Misalnya, pengelola ritel pakaian dapat menyelenggarakan kursus fashion atau workshop menjahit. Pengelola ritel buku dapat mengadakan diskusi buku atau kursus menulis. Dengan menyediakan kursus dan workshop yang relevan dengan produk atau layanan yang mereka tawarkan, pengelola ritel dapat menarik pelanggan yang tertarik untuk belajar dan meningkatkan keterampilan mereka. 4. Acara Komunitas: Pengelola ritel juga dapat mengadakan acara komunitas di lokasi mereka. Misalnya, pengelola ritel makanan dapat mengadakan acara pasar makanan atau festival kuliner. Pengelola ritel elektronik dapat mengadakan acara demo produk atau pertunjukan teknologi. Dengan mengadakan acara komunitas yang menarik dan relevan dengan produk atau layanan mereka, pengelola ritel dapat memperluas jaringan pelanggan mereka dan meningkatkan kesadaran merek. Kesimpulan: Dalam artikel ini, kita telah menganalisis beberapa aktivitas leisure yang berpotensi untuk dibangun dan dikembangkan oleh pengelola ritel di lokasi tertentu. Dengan mengembangkan area bermain anak, area santai, kursus dan workshop, serta mengadakan acara komunitas, pengelola ritel dapat menarik pelanggan baru dan meningkatkan pengalaman pelanggan di lokasi mereka. Penting bagi pengelola ritel untuk terus berinovasi dan mencari cara baru untuk meningkatkan daya tarik lokasi ritel mereka.
Sistem perpajakan di Indonesia tidak hanya berperan sebagai instrumen untuk menciptakan keadilan, tetapi juga menjadi simbol gotong royong dalam mendukung dunia usaha. Dalam konteks ini, pemberian insentif pajak oleh pemerintah dapat dilihat sebagai upaya untuk mendukung Hak Asasi Manusia (HAM) bagi dunia usaha. Pertama-tama, strategi pemberian insentif pajak seperti yang diuraikan dalam artikel di atas dapat dianggap mendukung HAM karena memberikan perlindungan bagi dunia usaha yang terdampak pandemi. Insentif pajak, seperti pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor properti dan pengurangan angsuran PPh Pasal 25, memungkinkan pelaku usaha untuk tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi. Hal ini sesuai dengan prinsip HAM yang menekankan perlindungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia. Selain itu, insentif pajak juga dapat diinterpretasikan sebagai bentuk dukungan terhadap hak ekonomi dan kemakmuran bagi dunia usaha. Dengan adanya insentif pajak, pemerintah memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk memulihkan ekonomi mereka, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada hak-hak ekonomi masyarakat luas. Ini sejalan dengan prinsip HAM yang mengakui hak setiap individu untuk menikmati standar hidup yang layak. Secara implisit, pasal yang menunjukkan pengertian tersebut adalah pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor properti dan pengurangan angsuran PPh Pasal 25. Kedua insentif pajak tersebut secara langsung memberikan dukungan kepada dunia usaha untuk menjaga kelangsungan usaha mereka, yang pada akhirnya juga melindungi hak-hak ekonomi mereka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi pemberian insentif pajak bagi dunia usaha, sebagaimana diuraikan dalam artikel di atas, dapat diinterpretasikan sebagai langkah yang mendukung HAM, terutama dalam konteks perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi.
Tatanan organisasi pemerintah merupakan kumpulan lembaga atau organisasi yang dibentuk untuk menjalankan pemerintahan negara. Bentuk dari tatanan organisasi pemerintah suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan yang dianut dan nilai-nilai yang menjadi landasan, seperti pandangan, falsafah, serta tujuan bernegara. Selain itu, perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional, juga turut memengaruhi struktur dan fungsi dari tatanan organisasi pemerintah.Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana sistem pemerintahan suatu negara berperan dalam membentuk tatanan organisasi pemerintah. Sistem pemerintahan dapat bervariasi mulai dari sistem presidensial, parlementer, hingga campuran antara keduanya. Setiap sistem memiliki karakteristik dan mekanisme tersendiri dalam mengatur hubungan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.Selain sistem pemerintahan, nilai-nilai yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan juga memainkan peran penting dalam membentuk tatanan organisasi pemerintah. Nilai-nilai seperti keadilan, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat menjadi landasan utama dalam menjalankan fungsi pemerintahan secara efektif dan efisien.Perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional, juga turut mempengaruhi tatanan organisasi pemerintah. Perubahan dalam dinamika politik global, perkembangan teknologi informasi, serta tantangan-tantangan baru seperti perubahan iklim dan keamanan nasional, semuanya memengaruhi cara tatanan organisasi pemerintah beradaptasi dan berevolusi.Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang sistem dan nilai-nilai dalam tatanan organisasi pemerintah sangat penting dalam upaya meningkatkan kinerja dan responsivitas pemerintah terhadap tuntutan zaman. Melalui penyesuaian yang tepat dengan perkembangan lingkungan strategis, serta penerapan nilai-nilai yang kuat dalam setiap kebijakan dan program yang dijalankan, tatanan organisasi pemerintah dapat menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.