Analisis Transaksi PT Sumbawa Tahun 2012

Pada tahun 2012, PT Sumbawa terlibat dalam beberapa transaksi yang signifikan. Transaksi ini melibatkan penjualan barang dagangan secara kredit, penerimaan wesel, dan pelunasan piutang dagang. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis transaksi-transaksi ini dan dampaknya terhadap keuangan perusahaan. Pertama, pada tanggal 5 Januari, PT Sumbawa menjual barang dagangan secara kredit kepada CV Pataya seharga Rp4.000.000,00 dengan termin n/30. Transaksi ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kelonggaran pembayaran kepada pelanggan dengan memberikan waktu 30 hari untuk melunasi pembelian. Selanjutnya, pada tanggal 30 Januari, PT Sumbawa menerima wesel senilai Rp4.000.000,00 dari CV Pataya. Wesel ini memiliki jangka waktu 90 hari dan bunga sebesar 9%. Penerimaan wesel ini menunjukkan bahwa PT Sumbawa memiliki kepercayaan terhadap CV Pataya dalam melunasi kewajibannya. Pada bulan Februari, PT Sumbawa melakukan transaksi penjualan barang dagangan secara kredit kepada Tuan Samsudin seharga Rp18.000.000,00. Dalam transaksi ini, PT Sumbawa juga menerima wesel dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat bunga 6%. Transaksi ini menunjukkan bahwa PT Sumbawa memberikan kelonggaran pembayaran yang lebih lama kepada Tuan Samsudin. Pada bulan Maret, PT Sumbawa melakukan diskonto wesel CV Pataya ke bank dengan tingkat diskonto 10%. Diskonto wesel ini menunjukkan bahwa PT Sumbawa membutuhkan dana tunai lebih cepat dan memilih untuk mendiskontokan wesel tersebut. Selanjutnya, PT Sumbawa menerima pelunasan piutang dagang dari PT Lima Sekawan dalam bentuk wesel dengan tingkat bunga 8% dan jangka waktu 60 hari senilai Rp5.000.000,00. Transaksi ini menunjukkan bahwa PT Sumbawa berhasil mengumpulkan piutang dagangnya dalam bentuk wesel. Pada akhir bulan Maret, PT Sumbawa menerima pemberitahuan dari CV Pataya bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajibannya. Oleh karena itu, PT Sumbawa terpaksa melunasi wesel CV Pataya ke bank dengan nilai jatuh tempo ditambah biaya protes sebesar Rp8.000,00. Transaksi ini menunjukkan bahwa PT Sumbawa menghadapi risiko kredit yang dapat berdampak negatif pada keuangan perusahaan. Pada bulan April, PT Sumbawa melakukan diskonto wesel Tuan Samsudin dengan tingkat diskonto 10%. Diskonto ini menunjukkan bahwa PT Sumbawa juga membutuhkan dana tunai lebih cepat dari wesel yang diterima. Dalam analisis transaksi-transaksi ini, dapat disimpulkan bahwa PT Sumbawa memiliki kebijakan penjualan barang dagangan secara kredit yang memberikan kelonggaran pembayaran kepada pelanggan. Namun, perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang dapat berdampak negatif pada keuangan perusahaan. Oleh karena itu, PT Sumbawa perlu memperhatikan manajemen risiko kredit agar dapat mengoptimalkan keuangan perusahaan.