Definisi dan Konsep Kemiskinan di Indonesi

Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Di Indonesia, kemiskinan diukur berdasarkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik itu makanan maupun non-makanan. Data kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan dari hasil survei yang dilakukan secara nasional. Garis Kemiskinan (GK) merupakan representasi dari jumlah uang yang diperlukan agar seseorang atau keluarga dapat hidup layak secara minimum. GK terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). GKM mencakup 52 jenis komoditas makanan, sedangkan GKNM mencakup 51 jenis komoditas untuk perkotaan dan 47 jenis komoditas untuk perdesaan. GK bersifat periodik dan meningkat setiap tahunnya. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Data ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh BPS melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Persentase penduduk miskin dihitung berdasarkan jumlah penduduk miskin terhadap jumlah penduduk dalam suatu wilayah. Kemiskinan merupakan masalah serius di Indonesia, dengan banyak penduduk yang masih hidup di bawah Garis Kemiskinan. Upaya untuk mengurangi kemiskinan melibatkan berbagai program pemerintah, seperti program bantuan sosial dan program pengembangan ekonomi. Namun, tantangan yang dihadapi dalam mengatasi kemiskinan masih cukup kompleks dan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Dalam mengatasi kemiskinan, penting untuk memahami definisi dan konsep kemiskinan yang ada. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan upaya untuk mengurangi kemiskinan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.