Risiko dan Konsekuensi Pencabutan Keberatan sebelum Surat Pemberitahuan Diterim

Pencabutan keberatan sebelum surat pemberitahuan diterima dapat memiliki risiko dan konsekuensi yang signifikan. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil langkah ini. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah tidak dapat mengajukan penghapusan, pengurangan, atau pembatalan sanksi administrasi. Hal ini dapat berdampak negatif pada individu yang mengajukan keberatan, karena mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau mengurangi sanksi yang diberikan. Selain itu, pencabutan keberatan sebelum surat pemberitahuan diterima juga dapat berarti tidak dapat mengajukan pembatalan atas SKP (Surat Keputusan Penetapan) dari hasil verifikasi atau pemeriksaan yang dilakukan tanpa penyampaian SPHP (Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan). Ini berarti individu yang mencabut keberatan tidak akan memiliki kesempatan untuk membantah atau memperbaiki hasil verifikasi atau pemeriksaan yang mungkin tidak akurat atau tidak adil. Selain risiko tersebut, ada juga konsekuensi finansial yang perlu dipertimbangkan. Jika keberatan dicabut sebelum surat pemberitahuan diterima, individu tersebut dapat dikenakan sanksi kenaikan sebesar 50% dari jumlah yang harus dibayarkan. Selain itu, bunga sebesar 2% per bulan juga dapat dikenakan pada individu yang mencabut keberatan sebelum surat pemberitahuan diterima. Dalam menghadapi risiko dan konsekuensi ini, sangat penting bagi individu yang ingin mencabut keberatan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati dan memahami implikasi dari tindakan tersebut. Penting juga untuk mencari nasihat hukum jika diperlukan, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk kepentingan individu tersebut. Dalam kesimpulan, pencabutan keberatan sebelum surat pemberitahuan diterima dapat memiliki risiko dan konsekuensi yang signifikan. Individu harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil langkah ini, dan mencari nasihat hukum jika diperlukan.