Di Bawah Mentari Maumere **

** Mentari pagi menyapa, membelai lembut wajahku. Udara sejuk berhembus, membawa aroma laut dan tanah yang basah. Aku, anak Maumere, terlahir di tengah keindahan alam yang memesona. Di sini, di tanah kelahiranku, aku belajar mencintai. Mencintai debur ombak yang menyapa pantai, mencintai kicau burung yang merdu di pagi hari, mencintai senyum hangat penduduk yang ramah. Di sini, aku belajar tentang kehidupan. Kehidupan yang sederhana, penuh dengan nilai-nilai luhur. Kehidupan yang mengajarkan tentang gotong royong, tentang saling membantu, tentang menghargai setiap anugerah Tuhan. Aku, anak Maumere, bangga dengan tanah kelahiranku. Di sini, aku menemukan jati diriku, menemukan makna hidupku. Di sini, aku belajar untuk menjadi manusia yang baik, yang bermanfaat bagi sesama. Di bawah mentari Maumere, aku tumbuh dan berkembang. Di sini, aku menorehkan jejak langkahku, menapaki jalan hidupku. Di sini, aku menemukan inspirasi dan kekuatan untuk meraih mimpi-mimpiku. Aku, anak Maumere, akan selalu mencintai tanah kelahiranku. Di sini, aku menemukan rumah, menemukan keluarga, menemukan jati diriku. Di sini, aku akan selalu pulang, kembali ke pelukan mentari Maumere yang hangat.