Lima Dasar Pancasila yang Diusulkan oleh Soekarno

Dalam buku Kelas X, kita telah mempelajari cuplikan pidato Soekarno selama pertama BPUPK. Selama pidatonya, Soekarno mengusulkan lima dasar bagi Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam pidatonya, Soekarno menjelaskan bahwa kebangsaan Indonesia tidak hanya berarti negara dalam arti luas, tetapi juga bangsa dalam arti lebih luas. Soekarno mengutip pendapat Ernest Renan, yang mendefinisikan bangsa sebagai "keinginan orang-orang untuk bersatu dan bersatu." Soekarno juga mengutip pendapat Otto Bauer, yang mendefinisikan bangsa sebagai "persatuan nasib." Namun, Soekarno percaya bahwa kedua definisi ini tidak cukup untuk menggambarkan kebangsaan Indonesia. Untuk lebih menjelaskan kebangsaan Indonesia, Soekarno memberikan contoh bangsa Minangkabau. Bangsa Minangkabau adalah contoh bangsa yang merasa satu kesatuan dan merasa seperti satu keluarga. Namun, Soekarno percaya bahwa hal ini hanya contoh bangsa yang terbatas, dan tidak cukup untuk menggambarkan kebangsaan Indonesia yang lebih luas. Sebagai gantinya, Soekarno mengusulkan lima dasar yang akan menjadi dasar Pancasila. Lima dasar ini mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang masih relevan dan menjadi panduan bagi semua warga negara dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai kesimpulan, pidato Soekarno selama pertama BPUPK mengusulkan lima dasar bagi Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip yang mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila masih relevan dan menjadi panduan bagi semua warga negara dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.