Pentingnya Konsideran dalam Penyusunan Peraturan Perundang-undangan

Konsideran adalah bagian awal dari sebuah peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan atau pokok pikiran dalam penyusunannya. Konsideran ini terdapat pada halaman pertama peraturan awalan pembukaan, sesuai dengan UU 12/2011 angka 17 sampai 27 lampiran 2. Konsideran memiliki ciri khas di mana biasanya diawali dengan kata "menimbang" dan memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan peraturan perundang-undangan. Dalam membuat konsideran suatu peraturan perundang-undangan, terdapat urutan muatan pertimbangan yang harus dijabarkan. Berikut adalah urutan muatan pertimbangan yang harus diperhatikan: 1. Konteks dan Latar Belakang: Konsideran harus menjelaskan konteks dan latar belakang dari peraturan perundang-undangan yang akan dibuat. Hal ini penting agar para pembaca dapat memahami alasan di balik pembentukan peraturan tersebut. 2. Tujuan dan Sasaran: Konsideran harus menjelaskan tujuan dan sasaran dari peraturan perundang-undangan yang akan dibuat. Tujuan dan sasaran ini harus jelas dan terkait dengan kebutuhan masyarakat atau sektor yang diatur. 3. Urgensi dan Kepentingan: Konsideran harus menjelaskan urgensi dan kepentingan dari peraturan perundang-undangan yang akan dibuat. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa peraturan tersebut diperlukan dan memiliki manfaat yang signifikan bagi masyarakat atau sektor yang diatur. 4. Konsistensi dengan Peraturan yang Ada: Konsideran harus menjelaskan konsistensi peraturan perundang-undangan yang akan dibuat dengan peraturan yang sudah ada. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peraturan baru tidak bertentangan dengan peraturan yang sudah ada sebelumnya. 5. Pertimbangan Hukum dan Konstitusional: Konsideran harus menjelaskan pertimbangan hukum dan konstitusional yang menjadi dasar pembentukan peraturan perundang-undangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peraturan tersebut sesuai dengan hukum dan konstitusi yang berlaku. 6. Pertimbangan Teknis dan Praktis: Konsideran harus menjelaskan pertimbangan teknis dan praktis yang menjadi dasar pembentukan peraturan perundang-undangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peraturan tersebut dapat diterapkan secara efektif dan efisien. 7. Pertimbangan Sosial dan Ekonomi: Konsideran harus menjelaskan pertimbangan sosial dan ekonomi yang menjadi dasar pembentukan peraturan perundang-undangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peraturan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan sektor yang diatur. Dengan memperhatikan urutan muatan pertimbangan di atas, penyusunan konsideran suatu peraturan perundang-undangan dapat dilakukan dengan baik. Konsideran yang baik akan memberikan pemahaman yang jelas dan komprehensif mengenai alasan dan pertimbangan di balik pembentukan peraturan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi para pembuat peraturan perundang-undangan untuk memperhatikan dan menjelaskan dengan baik muatan pertimbangan dalam konsideran.