Soepomo: Jejak Pendidikan dan Kontribusinya dalam Hukum Indonesia

Soepomo lahir di Sukoharjo pada tanggal 22 Januari 1903, merupakan seorang tokoh intelektual yang memiliki peran penting dalam sejarah hukum Indonesia. Perjalanan pendidikan Soepomo dan kontribusinya dalam membangun fondasi hukum di Indonesia menjadikannya sosok yang patut dikenang.

Masa Perjuangan Intelektual Soepomo

Soepomo memulai pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) dan dilanjutkan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Ketertarikannya pada dunia hukum membawanya ke Batavia untuk menimba ilmu di Bataviasche Rechtsschool. Pada tahun 1924, Soepomo berhasil meraih gelar Meester in de Rechten dari Rechtshoogeschool te Batavia, yang merupakan cikal bakal Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Pengaruh Pemikiran Barat dan Kearifan Lokal

Pemikiran hukum Soepomo banyak dipengaruhi oleh studi bandingnya ke Belanda. Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Leiden dan mendalami hukum adat di bawah bimbingan Cornelis van Vollenhoven, seorang ahli hukum adat terkemuka. Disertasinya yang berjudul "Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta" (Reorganisasi Sistem Agraria di Wilayah Surakarta) menunjukkan kepiawaiannya dalam memadukan hukum Barat dan kearifan lokal.

Peran Soepomo dalam Sejarah Konstitusi Indonesia

Soepomo memainkan peran penting dalam sejarah konstitusi Indonesia. Ia menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan ikut serta dalam merumuskan dasar-dasar negara Indonesia. Pidatonya yang terkenal pada sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan konsep negara integralistik yang didasarkan pada nilai-nilai gotong royong dan persatuan.

Warisan Pemikiran Soepomo bagi Indonesia

Meskipun konsep negara integralistik Soepomo tidak sepenuhnya diadopsi dalam Piagam Jakarta maupun UUD 1945, pemikirannya tetap menjadi warisan intelektual yang berharga bagi Indonesia. Gagasannya tentang pentingnya musyawarah mufakat dan semangat kekeluargaan dalam membangun bangsa masih relevan hingga saat ini.

Soepomo menjabat sebagai Menteri Kehakiman Indonesia yang pertama setelah kemerdekaan. Ia juga berperan penting dalam mendirikan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, yang menjadi salah satu pusat pendidikan hukum terkemuka di Indonesia. Soepomo wafat pada tanggal 12 September 1958, meninggalkan warisan pemikiran hukum yang berpengaruh bagi generasi penerus bangsa. Perjalanan pendidikan dan kontribusinya dalam membangun fondasi hukum Indonesia menjadikannya sosok yang patut dikenang dan diteladani.