Mengatasi Masalah Teguran di Kawasan Lapangan Kridosono

Kawasan Lapangan Kridosono, yang terletak di Kabupaten Blora, telah menghadapi masalah teguran dari Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Teguran tersebut menghasilkan berbagai tanggapan dari pedagang di kawasan tersebut, termasuk Mbah Suro, pedagang angkringan Ndu Sel. Mbah Suro berpendapat bahwa Dinas tersebut harus memberikan solusi untuk mengubah Kawasan Lapangan Kridosono menjadi Kawasan Pusat Kuliner Rakyat.

Masalahnya, ada ratusan pedagang kaki lima, termasuk angkringan, di Kawasan Lapangan Krid. Hanya ada satu lokasi di Kabupaten Blora yang menjual angkringan, dengan sekitar 70 pedagang angkringan. Ini berbeda dengan daerah lain di Blora. Selain itu, perputaran uang di Kawasan Lapangan Kridosono sekitar 30 juta per hari, yang jika dikalikan dengan setahun sekitar 10 miliar. Bayangkan betapa besar perputaran uang di kawasan tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah untuk bekerja sama dengan pedagang di Kawasan Lapangan Kridosono untuk mencari solusi. Mereka dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana yang akan membantu mengubah Kawasan Lapangan Kridosono menjadi Kawasan Pusat Kuliner Rakyat. Ini akan membantu meningkatkan perputaran uang dan memberikan peluang baru bagi pedagang di kawasan tersebut.

Dengan bekerja sama dan mencari solusi, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan pedagang di Kawasan Lapangan Kridosono dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan sukses untuk kawasan tersebut.