Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai kemanusiaan, norma, dan bahkan nilai-nilai keagamaan. Dalam memanfaatkan iptek, manusia perlu mengingat nilai-nilai tersebut agar penggunaan iptek tidak bebas nilai. Dalam konteks agama, etika, dan tujuan pengembangan iptek, dapat dibagi menjadi dua. Pertama, pengembangan iptek bertujuan untuk membantu manusia mendekatkan diri kepada Tuhan. Penelitian dan eksperimen yang dilakukan manusia pada dasarnya adalah upaya untuk memahami dan mencari kebenaran ilmu dan hukum-hukum Tuhan di alam raya ini. Semakin manusia memahami alam semesta ini, semakin kagum dan yakin akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Kedua, pengembangan iptek bertujuan untuk membantu manusia dalam menjalankan tugasnya untuk membangun alam semesta ciptaan Tuhan. Dengan menggunakan iptek, manusia dapat menciptakan berbagai perangkat yang mempermudah aktivitas kehidupan di bumi. Namun, dalam pemanfaatan iptek, rasa tanggung jawab juga harus menjadi perhatian utama. Seseorang harus sadar bahwa penggunaan iptek harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, penggunaan iptek juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan orang banyak, bukan hanya kepentingan pribadi. Dengan mengembangkan dan memanfaatkan iptek secara bertanggung jawab, kita dapat menghindari kerusakan lingkungan hidup dan mendapatkan manfaat yang lebih besar. Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang demikian juga harus disadari sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Selanjutnya, penting bagi kita untuk memiliki sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek. Tidak ada negara atau bangsa di dunia ini yang bisa lepas dari pengaruh kemajuan iptek. Terlebih lagi, sebagai negara berkembang, Indonesia sulit untuk menghindari pengaruh atau implikasi kemajuan iptek. Namun, sebagai bangsa yang besar, kita harus memiliki sikap yang tegas terhadap kemajuan iptek. Ada tiga alternatif sikap yang bisa diambil dalam menghadapi kemajuan iptek. Pertama, menolak semua pengaruh kemajuan iptek dalam semua aspek kehidupan. Kedua, menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa menyaring terlebih dahulu. Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut dengan mengambil hal-hal positif dan menghindari hal-hal negatif. Dari ketiga alternatif tersebut, sikap terbaik yang harus kita ambil adalah sikap selektif. Dengan sikap seperti itu, kita dapat mengambil manfaat dari kemajuan iptek dan terhindar dari dampak buruknya, karena semua pengaruh kemajuan iptek yang kita terima telah melalui proses penyaringan terlebih dahulu.