Perilaku Organisasi yang Memperlemah Penyelenggaraan Pemerintahan: Studi Kasus Birokrasi Lamba

Isu yang diangkat adalah birokrasi lamban dalam penyelenggaraan pemerintahan, seringkali dijumpai dalam pengurusan perizinan atau pelayanan publik di tingkat daerah. Lambannya birokrasi ini menimbulkan kerugian bagi masyarakat, menimbulkan ketidakpercayaan publik, dan menghambat pembangunan. Contoh kasus dapat ditemukan di berbagai media massa, misalnya pemberitaan mengenai proses perizinan usaha yang berbelit dan memakan waktu lama (sumber berita perlu dicantumkan di sini, misalnya link berita online). Fenomena ini menunjukkan lemahnya implementasi prinsip-prinsip pengorganisasian pemerintahan. Salah satu prinsip pengorganisasian yang relevan dari rekomendasi LAN (2023) adalah prinsip *efisiensi dan efektivitas*. Birokrasi lamban mencerminkan inefisiensi dan inefektivitas dalam sistem kerja pemerintahan. Kurangnya koordinasi antar bagian, tumpang tindih tugas, dan prosedur yang rumit menyebabkan proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program menjadi lambat. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan penyederhanaan prosedur, peningkatan koordinasi antar instansi, dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat proses pelayanan publik. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Dengan menerapkan prinsip efisiensi dan efektivitas secara konsisten, diharapkan penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan lebih lancar dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, menciptakan pemerintahan yang lebih baik dan terpercaya. (Sumber referensi UT Modul 6 BMP IPEM4320/Sistem Pemerintahan Indonesia perlu dicantumkan di sini). (Catatan: Karena tidak diberikan link berita sebagai contoh kasus, bagian tersebut perlu dilengkapi dengan link berita aktual yang relevan. Begitu pula dengan referensi UT Modul 6 BMP IPEM4320/Sistem Pemerintahan Indonesia. Penambahan data dan informasi pendukung akan memperkuat analisis.)