The Complex Relationship Between Learning and Instinct in Language Acquisition

Dalam proses pembelajaran bahasa, terdapat hubungan yang kompleks antara pembelajaran dan insting yang terlibat. Pada tahap awal kehidupan, anak-anak memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mempelajari bahasa mereka yang pertama. Namun, kecepatan pembelajaran kosakata pada tahap selanjutnya melambat, yang setidaknya sebagian disebabkan oleh kosakata yang paling umum dan berguna telah dipelajari sebelumnya, meninggalkan kosakata yang kurang umum dan kurang berguna untuk dipelajari kemudian hanya jika diperlukan. Oleh karena itu, hubungan antara pembelajaran dan insting dalam bahasa adalah kompleks, dan berbeda untuk aspek bahasa yang berbeda. Insting anak untuk mempelajari bahasa pertamanya dapat diuraikan, seperti yang disebut 'insting untuk bertahan hidup', menjadi sekelompok perilaku bawaan yang saling berinteraksi. Namun, apakah ada masalah dengan memanggil pembelajaran bahasa pertama sebagai insting? Tidak, dan kebingungan dapat dihindari dengan mengamati tiga poin dasar: (1) menempatkan diri di tempat yang baik untuk belajar, (2) bias pembelajaran, dan (3) hubungan antara insting dan apa yang bawaan. Pertama, terdapat dorongan yang tidak disengaja untuk melakukan perilaku tertentu yang membuat seseorang siap belajar. Misalnya, bayi (kecuali yang tuli) secara naluriah mengeluarkan suara dan mengoceh, berbaring di ayunan sambil bersuara dan akhirnya menghasilkan suku kata acak dengan cara yang menarik. Dari mendengar suara mereka sendiri dan mengalami gerakan alat vokal mereka sendiri, mereka dapat belajar korelasi antara sinyal akustik dan gerakan motorik bicara. Anak-anak juga memiliki insting untuk mengikuti pandangan mata dan penunjukan, dengan manfaat yang jelas untuk mempelajari kata-kata yang merujuk pada hal-hal. Dan pemahaman naluriah tentang tujuan orang lain, yang tidak diragukan lagi diperkuat oleh interaksi simpatik dan kerjasama dengan pengasuh, memungkinkan seorang anak untuk mempelajari tujuan dari berbagai konstruksi - misalnya, korelasi kasar antara bentuk interogatif dan pertanyaan, atau antara bentuk imperatif dan memberikan petunjuk. Kedua, tidak ada pembelajaran yang bebas dari bias, dan setiap bias yang mempengaruhi pembelajaran itu sendiri adalah naluriah. Bias yang mempengaruhi pembelajaran tugas tertentu adalah naluriah.