DJP Jabar, Kejati, Polda, dan Polda Metro Jaya bekerja sama untuk menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 79,3 miliar

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat (Kanwil DJP Jabar) baru-baru ini bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar, dan Polda Metro Jaya untuk menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 79,3 miliar. Dalam upaya ini, 22 tersangka ditangkap dan barang bukti senilai total kerugian pendapatan negara tersebut diserahkan. Total kerugian pendapatan negara yang berhasil diselamatkan mencakup Kanwil DJP Jabar I sebesar Rp 19,16 miliar, Kanwil DJP Jabar II sebesar Rp 19,07 miliar, dan Kanwil DJP Jabar III sebesar Rp 41,07 miliar. Sinergi penyelamatan kerugian pendapatan negara ini diumumkan dalam Konferensi Pers Peningkatan Sinergi Penegakan Hukum dalam Penanganan Tindak Pidana Bidang Pajak, yang diadakan di Bandung Barat pada tanggal 24/7. Kepala Kanwil DJP Jabar I, Kurniawan Nizar, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen untuk mendukung penerapan peraturan perundang-undangan di bidang pajak. "Pajak adalah tulang punggung bagi pembiayaan pembangunan negara, karena 80% sumber pendapatan negara berasal dari pajak," katanya dalam keterangan tertulis. "Di sisi lain, isu yang dihadapi dalam penegakan hukum pidana perpajakan sangat kompleks. Mulai dari penggelembungan biaya, menyembunyikan penghasilan, sampai dengan penerbitan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya. Proses pembuktian di penyidikan sampai dengan penuntutan di persidangan membutuhkan upaya yang cukup besar. Oleh karena itu, kolaborasi sinergis, saling mendukung, dan kerja sama yang baik antara DJP, Kepolisian, dan Kejaksaan sangat dibutuhkan," tambahnya. Kerjasama antara DJP, Kepolisian, dan Kejaksaan sangat penting dalam penegakan hukum pidana perpajakan karena prosesnya sangat kompleks dan membutuhkan upaya yang signifikan. Dengan bekerja sama, lembaga-lembaga ini dapat saling mendukung dan berbagi pengetahuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan bersama mereka dalam melawan kecurangan pajak dan memastikan bahwa pajak ditekan dengan adil dan transparan.