Menjelajahi Sistem Perpelampuan Internasional Association of Lighthouse Authorities (IALA) Cardinal Marks / Buoy

Sistem perpelampuan adalah bagian penting dari navigasi maritim, dan International Association of Lighthouse Authorities (IALA) Cardinal Marks / Buoy adalah bagian dari sistem tersebut. IALA adalah organisasi internasional yang bertujuan untuk mempromosikan dan memelihara sistem perpelampuan di seluruh dunia. Cardinal Marks / Buoy adalah tanda navigasi yang digunakan untuk membantu kapal menavigasi dengan aman di perairan yang berbahaya.

Karakteristik Cardinal Marks / Buoy meliputi:

1. Tanda-tanda ini biasanya terbuat dari logam atau bahan yang tahan lama dan dapat bertahan lama di kondisi cuaca yang keras.

2. Mereka biasanya terpasang di lokasi yang sulit dinavigasi, seperti di dekat pantai yang berbahaya atau di perairan yang dangkal.

3. Tanda-tanda ini biasanya memiliki warna yang kontras dengan perairan di mana mereka terpasang, sehingga mudah terlihat oleh kapal.

4. Mereka biasanya memiliki tanda-tanda yang unik, seperti tanda-tanda yang berwarna merah dan berbentuk seperti huruf "L" atau "O", yang membantu kapal mengidentifikasinya dengan mudah.

Contoh dari Cardinal Marks / Buoy termasuk:

1. Tanda-tanda ini biasanya terpasang di lokasi yang sulit dinavigasi, seperti di dekat pantai yang berbahaya atau di perairan yang dangkal.

2. Mereka biasanya memiliki warna yang kontras dengan perairan di mana mereka terpasang, sehingga mudah terlihat oleh kapal.

3. Tanda-tanda ini biasanya memiliki tanda-tanda yang unik, seperti tanda-tanda yang berwarna merah dan berbentuk seperti huruf "L" atau "O", yang membantu kapal mengidentifikasinya dengan mudah.

Dalam kasus kapal yang berlayar dengan haluan sejati ke selatan sejauh 364 mil, dapat dihitung tempat tiba menggunakan sistem perpelampuan. Dengan mengetahui koordinat awal kapal dan perubahan haluan, dapat dihitung tempat tiba kapal menggunakan rumus navigasi.

Selain itu, deviasi adalah perubahan dari haluan yang direncanakan kapal, dan dapat dikelompokkan menjadi deviasi positif (+) dan negatif (-). Deviasi positif terjadi ketika kapal berbelok ke arah yang berbeda dari haluan yang direncanakan, sedangkan deviasi negatif terjadi ketika kapal berbelok ke arah yang berbeda dari haluan yang direncanakan.

Pada peta, nilai variasi dapat dihitung menggunakan rumus navigasi, yang menghitung perubahan dari haluan yang direncanakan kapal. Dengan mengetahui nilai variasi, dapat dihitung tempat tiba kapal menggunakan rumus navigasi.

Sebagai kesimpulan, sistem perpelampuan adalah bagian penting dari navigasi maritim, dan Cardinal Marks / Buoy adalah bagian dari sistem tersebut. Dengan memahami karakteristik dan cara kerja Cardinal Marks / Buoy, kapal dapat menavigasi dengan aman di perairan yang berbahaya.