Pendapatan Per Kapita: Ukuran Kemakmuran dan Pembanguna

Pendapatan per kapita adalah ukuran penting yang digunakan untuk mengukur kemakmuran dan tingkat pembangunan suatu negara. Menurut Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno dalam buku Ekonomi Pembangunan, pendapatan per kapita dihitung sebagai pendapatan rata-rata yang diperoleh penduduk suatu daerah atau negara. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan pendapatan per kapita sebagai pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara. Dengan demikian, pendapatan per kapita mewakili pendapatan rata-rata masyarakat suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan per kapita dapat digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan pembangunan suatu negara. Semakin besar pendapatan per kapita, semakin makmur negara tersebut. Namun, seringkali pendapatan per kapita setiap orang dianggap sama, yang dapat menjadi masalah jika tingkat pendapatan penduduknya tidak merata. Oleh karena itu, pemerataan pendapatan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Bangsa atau negara yang berhasil melakukan pembangunan berarti memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, dan penduduknya akan semakin sejahtera atau merata. Rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah sebagai berikut: Pendapatan Per Kapita = Pendapatan Nasional / Jumlah Penduduk. Pendapatan Per Kapita = Pendapatan Nasional Bruto (PNB) / Jumlah Penduduk. Misalnya, pada tahun 2023, suatu negara memiliki pendapatan nasional sebesar Rp500 triliun dalam satu tahun dan jumlah penduduknya pada tahun tersebut adalah 100.000 orang. Maka, pendapatan per kapitanya adalah Rp500 triliun / 100.000 = Rp5.000.000. Pendapatan per kapita adalah ukuran penting yang dapat membantu pemerintah dan masyarakat memahami kemakmuran dan pembangunan suatu negara. Dengan memahami pendapatan per kapita, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan penduduk.