Persilangan antara Tanaman Mangga Berbuah Manis dan Mangga Berbuah Masam

Dalam dunia pertanian, persilangan tanaman menjadi salah satu metode yang umum digunakan untuk menghasilkan varietas baru dengan karakteristik yang diinginkan. Salah satu contohnya adalah persilangan antara tanaman mangga berbuah manis (MM) dengan tanaman mangga berbuah masam (mm). Dalam persilangan ini, mangga manis (M) dominan terhadap mangga masam (m). Keturunan pertama (F1) dari persilangan ini menghasilkan mangga dengan buah manis. Namun, jika F1 disilangkan dengan sesamanya, pertanyaannya adalah berapa kemungkinan tanaman yang menghasilkan buah masam? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggunakan hukum pewarisan genetik. Dalam persilangan antara dua tanaman dengan alel dominan (MM) dan alel resesif (mm), F1 akan memiliki alel dominan (Mm). Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, ada kemungkinan terjadi persilangan antara dua alel dominan (MM), dua alel resesif (mm), atau satu alel dominan dan satu alel resesif (Mm). Dalam kasus ini, jika F1 disilangkan dengan sesamanya dan menghasilkan 800 tanaman, kita dapat menggunakan rasio 1:2:1 untuk menghitung kemungkinan tanaman yang menghasilkan buah masam. Dalam rasio ini, 1/4 (25%) tanaman akan memiliki alel resesif (mm) dan menghasilkan buah masam. Jadi, dari 800 tanaman yang dihasilkan dari persilangan F1 dan F2, sekitar 200 tanaman kemungkinan akan menghasilkan buah masam. Dalam kesimpulan, persilangan antara tanaman mangga berbuah manis (MM) dengan tanaman mangga berbuah masam (mm) menghasilkan F1 dengan buah manis. Namun, jika F1 disilangkan dengan sesamanya, sekitar 25% tanaman yang dihasilkan akan menghasilkan buah masam.