Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Sifat Koligatif

essays-star 4 (290 suara)

Dalam kimia, sifat koligatif adalah sifat-sifat yang tergantung pada jumlah partikel terlarut dalam suatu larutan, bukan pada jenis partikel itu sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengaruh konsentrasi larutan terhadap empat sifat koligatif yang umum: penurunan titik beku, peningkatan tekanan osmosis, penurunan tekanan uap, dan peningkatan titik didih. 1. Penurunan Titik Beku Titik beku larutan adalah suhu di mana larutan mulai membeku. Penurunan titik beku terjadi ketika kita menambahkan zat terlarut ke dalam pelarut. Dalam contoh pertama, kita akan membahas penurunan titik beku larutan \( \mathrm{Al}_{2}\left(\mathrm{SO}_{4}\right)_{3} \) dalam air. Dengan menggunakan konstanta kryoskopi air, kita dapat menghitung penurunan titik beku larutan tersebut. 2. Peningkatan Tekanan Osmosis Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan oleh larutan terhadap pelarut melalui membran semipermeabel. Peningkatan tekanan osmosis terjadi ketika kita menambahkan zat terlarut ke dalam pelarut. Dalam contoh kedua, kita akan mencari massa molekul relatif zat terlarut berdasarkan tekanan osmosis yang diberikan oleh larutan tersebut. 3. Penurunan Tekanan Uap Tekanan uap adalah tekanan yang dihasilkan oleh uap suatu zat di atas permukaan zat cair. Penurunan tekanan uap terjadi ketika kita menambahkan zat terlarut ke dalam pelarut. Dalam contoh ketiga, kita akan menghitung penurunan tekanan uap air karena adanya larutan glukosa dengan konsentrasi 9% berat. 4. Peningkatan Titik Didih Titik didih larutan adalah suhu di mana larutan mulai mendidih. Peningkatan titik didih terjadi ketika kita menambahkan zat terlarut ke dalam pelarut. Dalam contoh terakhir, kita akan mencari titik didih larutan urea dan glukosa dalam air dengan menggunakan konstanta ebullioskopi air. Dalam artikel ini, kita akan menggunakan rumus-rumus yang relevan dan konstanta-konstanta yang diberikan untuk menghitung nilai-nilai yang dibutuhkan. Semua perhitungan akan dilakukan dengan asumsi bahwa zat terlarut dalam larutan adalah terion sempurna.