Keinginan Seorang Cucu untuk Mendapatkan Kasih Sayang Orangtu

Wanita itu masih enggan bertanya dan memilih membiarkan Canva agar tenang terlebih dahulu. Baru setelah itu, dia akan meminta cucunya untuk bercerita. Wajahnya terus memberikan senyum kehangatan agar cucunya bisa cepat-cepat melupakan kesedihan. Setelah mandi dan membersihkan diri, perasaan cowok itu kini sudah jauh lebih baik. Usapan lembut yang Kamila lakukan sejak tadi, perlahan mulai memberinya ketenangan. Napas cowok itu mulai teratur. Perasaannya pun tidak seburuk tadi. "Mama sama Papa... nggak ada telepon, Nek? Hari ini, kan, ulang tahunnya Anva," Canva berujar lesu dengan kepala tertunduk dalam. Dia kecewa karena kedua orangtuanya tidak kunjung menghubunginya. Padahal, Canva sudah menunggu sejak subuh tadi. "Mungkin lagi sibuk-sibuknya kerja, Nak. Kamu yang sabar dulu, ya. Malem ini, kan, Nenek mau ngajak kamu ke pasar malam buat merayakan ulang tahun kamu yang ke empat belas," tutur Kamila dengan sangat lembut, berharap bisa meluluhkan hati cucunya. "Sesibuk itu, ya?" Kedua mata Canva kembali berkaca-kaca. "Mereka kerja apa di luar negeri sampai nggak bisa nelpon aku, Nek?" Wanita itu sangat mengerti akan perasaan cucunya, jadi Kamila pun menarik Canva ke dalam pelukannya. Dia bingung harus menjawab dengan alasan apalagi. Nafisha dan Ridwan, orangtua Canva, bekerja di Hongkong sebagai TKI sejak Canva berusia lima tahun. Hal itu yang membuat Canva kekurangan kasih sayang dari orangtuanya. "Kerjanya berat banget. Makanya Mama sama Papa sering nggak sempat ngehubungin Anva. Kan, masih ada nenek. Mama sama Papa biar kerja dulu biar punya banyak uang. Kalau udah cukup, pasti mereka bakalan pulang. Anva doain aja dari sini supaya mereka diberikan banyak rezeki dan selalu diberi kesehatan." Perlahan, Canva mulai mengangkat pandangannya lagi. Kedua punggung tangannya mengusap matanya yang berair. Hal itu membuat Kamila menarik senyuman tipis. Canva memang anak yang sangat hebat, jarang sekali membantah perintahnya. Anak itu tumbuh menjadi seorang yang penurut. "Anva tadi kenapa? Kok pulang-pulang bajunya kotor semua?" tanya Kamila mulai meminta penjelasan. Dia mengangkat tangan kiri Canva yang jemarinya sudah dia perban. "Terus ini? Kenapa tangannya tadi bisa luka? Cerita sama Nenek, ya? Jangan ada yang disembunyikan." Konten di atas menggambarkan keinginan seorang cucu untuk mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya yang bekerja di luar negeri. Meskipun Canva merasa kesepian dan kecewa, dia tetap berusaha untuk memahami situasi dan berharap orangtuanya mendapatkan banyak rezeki dan kesehatan.