Majas dalam Bahasa Indonesia: Pengertian dan 25 Contoh

Majas adalah salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam sastra dan retorika. Majas digunakan untuk memberikan efek retorika, memperkuat pesan, atau membuat tulisan lebih menarik. Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam majas yang sering digunakan dalam karya sastra, pidato, atau tulisan lainnya. Berikut adalah pengertian dan 25 contoh majas dalam bahasa Indonesia. 1. Majas Simile Majas simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata "seperti" atau "bagai". Contoh: "Dia kuat seperti singa." 2. Majas Metafora Majas metafora adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak terkait. Contoh: "Dia adalah matahari dalam hidupku." 3. Majas Personifikasi Majas personifikasi adalah majas yang memberikan sifat manusia pada benda mati atau hewan. Contoh: "Bunga itu tersenyum padaku." 4. Majas Hiperbola Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan pernyataan yang berlebihan untuk memberikan efek dramatis. Contoh: "Aku menunggu selamanya." 5. Majas Elipsis Majas elipsis adalah majas yang menghilangkan kata-kata yang sebenarnya diperlukan dalam kalimat. Contoh: "Dia lebih tinggi dariku." 6. Majas Pleonasme Majas pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak diperlukan dalam kalimat. Contoh: "Dia pergi pergi." 7. Majas Eufemisme Majas eufemisme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang lebih halus untuk menggantikan kata-kata yang kasar atau tidak sopan. Contoh: "Dia telah pergi ke alam baka." 8. Majas Ironi Majas ironi adalah majas yang menyampaikan pesan yang bertentangan dengan makna sebenarnya. Contoh: "Dia adalah teman terbaikku, tapi dia selalu mengkhianatiku." 9. Majas Litotes Majas litotes adalah majas yang menggunakan pernyataan negatif untuk menyampaikan makna positif. Contoh: "Dia tidak buruk dalam memasak." 10. Majas Antitesis Majas antitesis adalah majas yang menyatukan dua konsep yang bertentangan dalam satu kalimat. Contoh: "Dia adalah teman, tapi juga musuhku." 11. Majas Sinestesia Majas sinestesia adalah majas yang menggabungkan pengalaman sensorik yang berbeda dalam satu kalimat. Contoh: "Warna musik itu indah." 12. Majas Onomatope Majas onomatope adalah majas yang menggunakan kata-kata yang meniru suara atau bunyi. Contoh: "Kucing itu mengeluarkan suara 'meong'." 13. Majas Alusio Majas alusio adalah majas yang menggunakan referensi atau pengandaian terhadap hal lain yang terkenal. Contoh: "Dia adalah Romeo bagi Julietku." 14. Majas Alegori Majas alegori adalah majas yang menggunakan cerita atau gambaran untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Contoh: "Kisah itu adalah alegori tentang kehidupan." 15. Majas Paralelisme Majas paralelisme adalah majas yang menggunakan struktur kalimat yang sama untuk memberikan efek ritmis atau memperkuat pesan. Contoh: "Berjalan, berlari, dan terbang." 16. Majas Asosiasi Majas asosiasi adalah majas yang menghubungkan dua hal yang berbeda berdasarkan kesamaan atau hubungan tertentu. Contoh: "Dia adalah matahari, hangat dan terang." 17. Majas Retorika Majas retorika adalah majas yang digunakan untuk mempengaruhi pendengar atau pembaca. Contoh: "Apakah kita akan diam saja?" 18. Majas Klimaks Majas klimaks adalah majas yang menggunakan urutan kata atau kalimat yang semakin meningkat secara bertahap. Contoh: "Dia berlari, melompat, dan terbang." 19. Majas Antiklimaks