Pilkada Jawa Timur: Tiga Paslon Sepakat Jaga Demokrasi dan Pilkada Hijau **

** Pilkada Jawa Timur yang akan diselenggarakan pada 27 November mendatang semakin dekat. Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta Gus Hans, sepakat untuk menjaga demokrasi dan menciptakan Pilkada yang bersih dan berkelanjutan. Luluk Nur Hamidah, calon gubernur nomor urut 1, mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menyambut Pilkada dengan kegembiraan dan optimisme. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam menentukan masa depan Jawa Timur. Luluk juga berharap Pilkada dapat berjalan dengan penuh kejujuran, independen, dan mandiri, tanpa intervensi dari pihak manapun. Sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan, Luluk mengusulkan pelaksanaan "Pilkada Hijau" yang bersih dan bebas sampah. "Green Pilkada itu dilaksanakan dengan baik tanpa sampah dan kotoran sebenarnya, dan bisa dalam berbagai arti," tuturnya. Khofifah Indar Parawansa, calon gubernur nomor urut 2, juga menekankan pentingnya demokrasi dalam Pilkada Jawa Timur. Ia menyatakan bahwa kehadiran semua pasangan calon merupakan bagian penting dalam menegakkan pilar demokrasi di provinsi ini. Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada, termasuk aparat TNI dan Polri yang memberikan penguatan selama proses pendaftaran. Pasangan calon nomor urut 3, Tri Rismaharini, mengajak semua pihak untuk menjaga pelaksanaan Pilkada Jatim. Ia menekankan bahwa Pilkada ini akan menentukan nasib seluruh warga Jawa Timur. "Mari kita jaga supaya proses demokrasi ini berjalan baik dan benar," ujarnya. Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga demokrasi dan menciptakan Pilkada yang bersih dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa Pilkada Jawa Timur akan menjadi pesta demokrasi yang penuh makna dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.